Khofifah dan 4.000 hafidz doakan korban Ponpes Al Khoziny

2 hours ago 2

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memimpin doa bersama dengan 4.000 hafidz-hafidzah untuk para korban musibah di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

"Doa dan khotmil quran ini dipimpin oleh para kiai, ulama, dan diikuti oleh ribuan hafizh-hafizhah, adalah wujud bakti dan rasa syukur kita. Al-Qur’an adalah sumber cahaya, penuntun jalan, dan penguat akhlak," ujar Khofifah di Surabaya, Jumat.

Sebanyak 4.000 hafidz-hafidzah mengkhatamkan Al Quran hingga 80 kali pada momentum tersebut. Doa khusus untuk para santri korban ambruknya mushala asrama putra Ponpes Al Khoziny dipimpin langsung Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, H. Abdul Hamid Abdullah.

Khofifah menegaskan doa bersama ini menjadi bentuk solidaritas sekaligus ikhtiar spiritual agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.

"Dengan lantunan ayat suci ini, semoga Jawa Timur senantiasa diberi keberkahan, dijauhkan dari bala dan musibah, serta diberi kekuatan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik," katanya.

Baca juga: Basarnas kembali evakuasi lima korban Ponpes Al Khoziny

Selain untuk para korban Ponpes Al Khoziny, doa juga ditujukan bagi para pahlawan dan pendiri Jawa Timur. Menurut Khofifah, doa ini penting sebagai pengikat spiritual masyarakat Jawa Timur di tengah berbagai dinamika kehidupan.

"Momentum peringatan 80 tahun Jawa Timur ini, mari kita teguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, membangun Provinsi Jawa Timur dengan penuh dedikasi, keikhlasan, dan semangat kebersamaan," ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyampaikan apresiasi kepada ulama, kiai, dan tokoh agama yang terus menjadi perekat sosial dan penguat kerukunan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga moralitas di era digital.

"PR kita saat ini memberseiringi akhlak dengan digital IT, banyak dari kita yang belum membiasakan saring sebelum sharing. Eranya saat ini digital IT, akhlak dan digital IT harus nyambung, semua harus berseiring dengan fastabiqul khoirot," katanya.

Menurut dia, doa dari ulama, kiai, dan para penghafal Al Quran memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa, sehingga menjadi bekal penting dalam menjaga Jawa Timur tetap aman, tenteram, dan diberkahi.

"Nilai-nilai qurani inilah yang menjadi pondasi kuat agar Jawa Timur bisa menjadi provinsi yang sejahtera, berdaya saing, sekaligus bermartabat," katanya.

Baca juga: Santri Ponorogo shalat gaib untuk korban runtuhnya Ponpes Al-Khoziny

Baca juga: Menag pastikan beri perhatian khusus dalam aspek konstruksi ponpes

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |