Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membebaskan biaya pengobatan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya asal Jatim di rumah sakit milik pemerintah provinsi setempat.
"Kami pastikan seluruh korban asal Jatim yang dirawat di RS milik pemprov akan dibebaskan dari seluruh biaya pengobatan. Ini bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah," kata Gubernur Jatim Khofifah di Surabaya, Kamis.
Khofifah menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bergerak cepat menangani peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam. Tim BPBD Jatim telah diterjunkan ke lokasi untuk mendukung pencarian dan evakuasi korban bersama tim gabungan.
Ia mengungkapkan hingga Kamis siang tercatat 31 orang selamat dan lima orang meninggal dunia. Dari lima korban meninggal, tiga diantaranya merupakan warga Jatim.
Baca juga: 21 korban selamat Kapal Tunu tiba di Pelabuhan Ketapang
Korban asal Jatim yang meninggal adalah Eko Satriyo (51) dan Elok Rumantini (34) asal Banyuwangi, serta Anang Suryono (59) asal Probolinggo. Dua lainnya yakni Cahyani (45) asal Jawa Tengah dan Fitri April Lestari (33) juga warga Banyuwangi.
Menurut data sementara dari BPBD Jatim, kapal mengangkut 78 penumpang dan awak. Proses pencarian korban lainnya masih terus dilakukan dan difokuskan di sekitar titik tenggelam kapal.
Sebanyak 26 dari 31 korban selamat diketahui berasal dari Jatim, terutama dari Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Ambulans dari relawan disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, guna mempercepat proses evakuasi dan penanganan medis.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Dugaan awal, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin hingga akhirnya terbalik dan tenggelam.
Baca juga: Tim gabungan buka 3 Pos Tanggap Darurat tragedi KMP Tunu Pratama Jaya
“Saya sudah meminta Kepala BPBD untuk mengidentifikasi domisili para korban, memantau perkembangan, serta mengawal proses evakuasi hingga tuntas,” ujar Khofifah.
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Polairud, BPBD, Tagana, dan sejumlah relawan kini masih melakukan penyisiran di laut dan pantai. Logistik dan perlengkapan seperti perahu karet dan pelampung juga telah dikerahkan.
Selain fokus pada penyelamatan korban, proses evakuasi 22 kendaraan yang ikut tenggelam akan dilakukan setelah pencarian korban rampung.
Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi. Ia meminta masyarakat mengikuti kabar resmi dari BPBD maupun instansi terkait.
“Mohon doa dari seluruh masyarakat agar korban yang belum ditemukan bisa segera kembali ke keluarganya. Kita tidak akan berhenti berikhtiar,” kata Khofifah.
Baca juga: Basarnas Bali turunkan KN SAR Arjuna bantu cari korban KMP Tunu
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.