Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, akibat serangan Israel terhadap bangunan perumahan di barat daya Kota Gaza pada Rabu (2/7).
"Terkait apa yang terjadi di Gaza, kami pimpinan DPR dan seluruh anggota DPR tentu saja mengucapkan turut berduka cita, berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas apa yang terjadi di Gaza, khususnya kepada Direktur Rumah Sakit di Gaza dan keluarga yang menjadi korban," kata Puan selepas menghadiri Rapat Paripurna DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Puan berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari karena hal tersebut menyangkut masalah kemanusiaan.
"Kami berharap hal tersebut jangan sampai terjadi lagi karena ini bukan hanya masalah konflik yang terjadi di sana, tetapi ini adalah masalah kemanusiaan," ujarnya.
Untuk itu, Ketua DPR mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghormati dan menghargai serta menjaga hal-hal agar tidak melampaui batas kemanusiaan.
"Menjaga wilayah-wilayah yang harusnya tidak terkontaminasi atau terlewati batas-batasnya di arah kemanusiaan," tuturnya.
Baca juga: Direktur RS Indonesia di Gaza gugur akibat serangan Israel
Terakhir, Puan juga meminta Pemerintah Indonesia bersama pihak terkait lainnya untuk bisa mengambil langkah antisipasi guna mencegah peristiwa serupa berulang ke depannya.
"Kami tentu saja meminta kepada pemerintah dan pihak-pihak yang terkait untuk bisa memitigasi, mengantisipasi, dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan," katanya.
Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, Rabu (2/7), dr. Marwan Al Sultan gugur bersama istri dan beberapa anaknya akibat serangan Israel terhadap gedung apartemen kediamannya di Gaza barat. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa di Gaza.
Baca juga: Komisi I kutuk kebrutalan Israel yang tewaskan Direktur RS Indonesia
Senada, organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia memastikan bahwa dr. Marwan beserta keluarganya meninggal dalam serangan langsung terhadap kediaman mereka.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sudah berulang kali menjadi sasaran tembak tentara Zionis Israel sejak memulai agresi terhadap wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023.
Fasilitas kesehatan tersebut terakhir diserang Israel pada akhir Mei lalu sehingga menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan warga setempat.
Sementara itu, sudah lebih dari 56.500 orang warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, terbunuh dan 133.419 orang lainnya terluka dalam serangan brutal Zionis Israel terhadap Gaza.
Baca juga: RI berduka Direktur RS Indonesia di Gaza gugur akibat serangan Israel
Baca juga: MER-C Indonesia kecam pembunuhan direktur RS Indonesia di Gaza
Baca juga: Direktur RS Indonesia gugur, BKSAP sebut Israel langgar misi kemanusiaan
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.