Ketua DPR apresiasi permohonan maaf yang disampaikan Dirut KAI

1 month ago 5

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi permohonan maaf terbuka yang disampaikan Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo kepada publik hingga memberikan gestur membungkukkan badan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8).

Menurut dia, gestur terbuka Dirut KAI yang tidak menyalahkan pihak lain dan justru mengakui kesalahan menunjukkan karakter kepemimpinan yang baik dan bertanggungjawab.

"Kita butuh lebih banyak pemimpin yang berani mengakui kesalahan, bukan yang sibuk mencari pembenaran. Kepercayaan publik bukan sesuatu yang diberikan secara otomatis, tapi harus diperjuangkan melalui transparansi dan tanggung jawab,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Puan mengatakan permintaan maaf tersebut merupakan bagian dari akuntabilitas dan langkah awal yang penting.

Sehingga, kata dia, perlu diikuti dengan reformasi menyeluruh di sektor transportasi, termasuk perbaikan standar operasional prosedur (SOP), mitigasi risiko kecelakaan, dan peningkatan kualitas layanan.

"Bukan hanya keretanya yang harus kembali ke rel, tapi juga kepercayaan rakyat juga harus bisa kembali. Itu tidak bisa dibangun hanya dengan kata-kata, tapi dengan pembenahan menyeluruh dan sikap bertanggung jawab," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa gestur simbolik pun tidak cukup menjadi tanggung jawab publik, tetapi diperlukan langkah konkret dalam pembenahan sistem dan manajemen transportasi nasional.

"Permintaan maaf itu baik, tapi jangan berhenti di situ, yang dibutuhkan publik bukan sekadar simbol empati, tapi langkah konkret untuk membenahi sistem. Jangan sampai ini hanya menjadi gimik," ucapnya.

Baca juga: KAI sampaikan permohonan maaf terkait anjloknya KA Argo Bromo Anggrek

Puan juga mendorong evaluasi terhadap koordinasi antara operator dan regulator kereta api. Dia mengingatkan celah komunikasi serta lemahnya pengawasan teknis bisa menjadi akar masalah yang perlu diselesaikan.

"Kurangnya koordinasi bisa memicu kelalaian yang fatal karena itu setelah permintaan maaf, yang harus dilakukan adalah duduk bersama untuk merombak sistem transportasi yang ada," tuturnya.

Terakhir, dia pun mengingatkan pentingnya pembaruan teknologi dan digitalisasi dalam sistem monitoring dan pengendalian perjalanan kereta agar potensi gangguan bisa terdeteksi lebih dini dan respons bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.

"Keselamatan penumpang adalah hal utama. Kita sudah tidak bisa lagi bergantung pada sistem manual. Keselamatan publik menuntut kecepatan, transparansi, dan teknologi yang mumpuni,” kata dia.

Sebelumnya, Jumat (1/8), PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8).

“Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan permohonan maaf yang diikuti gestur membungkukkan badan saat konferensi pers bersama jajaran KAI lainnya.

Akibat insiden ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung. Setelah upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api.

Baca juga: KAI sebut tak ada korban jiwa insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek

Baca juga: Perjalanan KA di Daop Semarang terganggu akibat Argo Bromo anjlok

Baca juga: Sejumlah kereta terlambat imbas anjloknya Argo Bromo Anggrek di Subang

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |