Jakarta (ANTARA) - Keterampilan berbicara di depan umum tak lagi dipandang sebatas kemampuan menyampaikan informasi. public speaking kini dipahami sebagai alat membangun hubungan, menumbuhkan kepercayaan, dan menyampaikan nilai secara empatik, demikian Bayu Sutiyono selaku pakar public speaking.
“Public speaking bukan hanya soal menyampaikan informasi, tapi bagaimana membentuk kepercayaan dan menyampaikan pesan dengan empati,” ujar Bayu Sutiyono, pembicara utama dalam sesi tersebut. Bayu merupakan jurnalis dan presenter senior yang berpengalaman di berbagai media nasional, termasuk Liputan 6 SCTV dan Kompas TV dalam keterangan Satkaara pada Senin.
Dalam kelas tersebut, peserta diajak menelusuri dimensi personal dan reflektif dari komunikasi publik. Tidak hanya aspek teknis seperti artikulasi, intonasi, atau penguasaan panggung, tetapi juga cara membangun koneksi dengan audiens dan menyampaikan pesan yang bermakna.
Kelas perdana Satkaara Academy bertajuk “Speak to Stand Out: Master the Art of Public Speaking & Presentation Skill" yang digelar di MULA by Galeria, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (2/8) tersebut menjadi bagian dari rangkaian PR Workshop Series Vol. 01 yang menandai langkah awal Satkaara Academy dalam menghadirkan ruang belajar berbasis nilai di bidang komunikasi dan presentasi publik. Program diikuti oleh peserta dari beragam latar belakang, mulai dari profesional muda hingga mahasiswa.
Kelas juga dimanfaatkan sebagai peluncuran resmi Satkaara Academy, unit pendidikan dari Satkaara Communications. Co-Founder PT Cetta Satkaara, Ruth Andriani, menyampaikan bahwa visi akademi ini adalah menghadirkan ruang belajar yang menumbuhkan kepedulian, penghargaan terhadap audiens, dan komunikasi yang berdampak.
“Kompetensi yang kuat harus lahir dari nilai yang kuat. Kami percaya komunikasi terbaik berakar pada rasa peduli dan hormat,” kata Ruth.
Sementara itu, direktur Satkaara Academy, Nugroho Agung Prasetyo, menambahkan bahwa pendekatan akademi ini menggabungkan teknik dengan refleksi diri. Peserta tidak hanya belajar cara berbicara, tetapi juga mengapa berbicara jadi penting.
Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif dan partisipatif. Di akhir sesi, Bayu menyampaikan harapannya agar semakin banyak talenta komunikasi yang tidak hanya piawai berbicara, tetapi juga mampu menyampaikan pesan dengan kehangatan, kejujuran, dan empati.
Baca juga: Grogi saat presentasi? Ini 7 cara mengatasinya
Baca juga: Begini kiat kuasai "public speaking" dengan baik
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.