Jakarta (ANTARA) - Sumariyadi (52), Kepala Desa Lerep, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan Sosial (JKN) BPJS Kesehatan dalam operasi pemasangan ring jantung.
"BPJS Kesehatan telah menjadi penolong bagi saya dalam menjalani dua kali operasi pemasangan ring jantung," kata Sumariyadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Sumariyadi terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
Baca juga: Berkat JKN, istri Bayu sembuh dari pembekuan ASI
Menurut dia, operasi pemasangan ring jantung sebanyak dua kali telah menjadi bukti bahwa BPJS Kesehatan memberikan perlindungan kesehatan yang memadai bagi dirinya.
Berawal pada tahun 2022, saat ada kegiatan desa di tempat wisata Embung Sebligo Lerep, dadanya mendadak sesak.
Seketika itu staf desa yang berada di lokasi membawa Sumariyadi ke RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran.
"Serangan jantung pertama kali saya rasakan siang saat kegiatan desa di Embung Sebligo Lerep. Tiba-tiba jantung saya mendadak sakit sekali hingga rasanya menembus punggung, saya sampai tergeletak di tanah. Untung langsung dibawa ke IGD RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran," ujar Sumariyadi.
Dengan menggunakan kartu jaminan kesehatan nasional (JKN) dengan status kepesertaan aktif, Sumariyadi menjalani tindakan dan perawatan di rumah sakit.
Namun, karena keterbatasan alat, ia dirujuk ke Rumah Sakit Solo. Ia bersyukur, karena seluruh biaya perawatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Alhamdulillah, tidak ada tambahan biaya yang kami keluarkan selama di rumah sakit, padahal peralatan dan fasilitas yang kami dapatkan bagus. Pelayanan yang kami dapatkan sangat memuaskan dan tidak dibeda-bedakan dengan pasien lain yang mandiri," ujarnya.
Kemudian, pada 2024, Sumariyadi melakukan kontrol rutin di Rumah Sakit Kariadi.
Ia ditangani oleh seorang dokter spesialis yang setelah pemeriksaan menemukan adanya sumbatan di titik yang sama seperti sebelumnya. Akhirnya, dilakukan operasi pergantian ring kedua kalinya.
Baca juga: PCO bantah penonaktifan 7,3 juta peserta JKN demi efisiensi anggaran
Baca juga: BPJS Kesehatan: Ada15 ribu WNA peserta JKN di Bali
"Di tahun 2024, saya kembali menjalani operasi pemasangan ring jantung. Saya sangat bersyukur akan kehadiran program ini, karena semua pengobatan saya dijamin oleh BPJS Kesehatan," ujar Sumariyadi.
Saat ini, Sumariyadi melakukan kontrol rutin di Rumah Sakit Kusuma Ungaran.
Menurutnya, Program JKN sangat meringankan beban, karena banyaknya obat dengan biaya yang cukup besar.
Pihaknya berharap masyarakat menyadari betapa pentingnya memiliki perlindungan kesehatan meski belum sakit.
"Mudah-mudahan Program JKN semakin berkembang dan semakin banyak lagi yang bisa merasakan manfaatnya, terutama bagi mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan," kata Sumariyadi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.