Kepala BRIN: Pelelangan kapal Baruna Jaya karena tidak layak operasi

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjawab pertanyaan yang kini beredar di masyarakat terkait pelelangan kapal Baruna Jaya yang dilelang secara resmi dalam situs lelang.go.id milik Kementerian Keuangan.

Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, Handoko mengatakan pelelangan aset ini sudah direncanakan sejak lama, karena dinilai sudah tidak layak operasi.

"Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi," katanya.

Handoko juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan.

"Kalau sudah di situs ya benar sudah dalam proses," katanya singkat.

Meski demikian, Handoko menyebutkan pihaknya kini tengah menyiapkan pengganti dari kapal tersebut.

BRIN, kata dia, kini tengah membangun dua kapal riset baru, dan jumlahnya direncanakan akan mencapai 12 kapal secara keseluruhan.

"BRIN saat ini sedang membangun dua kapal riset. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal," ucap Laksana Tri Handoko.

Baca juga: Kepala BRIN jelaskan isu penarikan periset ke pusat

Diketahui, berdasarkan pantauan ANTARA di situs lelang.go.id kapal tersebut dilelang dengan judul "BRIN: 1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara". Kapal tersebut memiliki nilai limit sebesar Rp7.949.026.000,-.

Berdasarkan foto yang diunggah dalam situs tersebut, kedua kapal yang dimaksud adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

Sebelumnya, viral di media sosial X terkait cuitan akun Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (Keris) @LembagaKERIS yang mengunggah informasi adanya kapal milik BRIN yang dilelang.

"Sudah resmi ya kapal baruna jaya @brin_indonesia dilelang scrap. Jayalah BRIN dan para pimpinannya @prabowo," tulis akun media sosial tersebut.

Hingga Jumat (7/2) pukul 10.15 WIB, cuitan yang diunggah pada Rabu (5/2) pukul 8.45 WIB itu telah memperoleh lebih dari 448 ribu tayangan. Cuitan tersebut juga mendapat perhatian dari Menteri kelautan dan Perikanan RI periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti.

Baca juga: BRIN paparkan kerusakan ekologi & sosial-ekonomi akibat pagar laut

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |