Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pihaknya ke depan ingin menghasilkan data produk domestik regional bruto (PDRB) tingkat kabupaten/kota dikeluarkan per triwulan atau empat kali dalam setahun.
PDRB adalah indikator ekonomi yang mengukur nilai total produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu. PDRB digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.
"Kami menyadari, bukan hanya provinsi yang membutuhkan PDRB, tetapi kabupaten/kota juga demikian," kata Amalia dalam sambutannya di sela pengukuhan Kepala BPS Kepulauan Riau (Kepri) Margaretha Ari Anggorowati di Tanjungpinang, Jumat malam.
Kepala BPS Amalia menyampaikan bahwa untuk saat ini PDRB kabupaten/kota dihasilkan sekali dalam setahun, sehingga rentangnya terlalu lama untuk dilakukan intervensi kebijakan oleh pemerintah daerah setempat.
Maka itu, pihaknya mengupayakan dalam kurun waktu 40 hari setelah tanggal 5 Mei 2025, BPS akan mengeluarkan data PDRB kabupaten/kota triwulan I tahun ini.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya melengkapi dari sisi lapangan usaha PDRB kabupaten/kota yang selama ini hanya didukung data primer, sekunder, dan tersier, lalu akan dilengkapi seperti halnya PDRB tingkat provinsi dengan menambah sisi usaha dari sektor industri pengolahan, perdagangan hingga konstruksi.
"Kami ingin PDRB kabupaten/kota lebih lengkap, sehingga kepala daerah benar-benar bisa memanfaatkan data itu untuk intervensi kebijakan yang lebih baik," ujarnya.
Amalia turut menambahkan bahwa BPS RI akan terus berupaya meningkat kualitas data BPS, khususnya di Provinsi Kepri.
Bahkan BPS RI telah mencanangkan Kepri sebagai proyek percontohan untuk meningkatkan sumber data statistik, sekaligus meningkatkan cakupan data statistik tanpa terlewatkan.
"Kalau ini berhasil, maka akan kami terapkan di seluruh provinsi se-Indonesia," ucap Kepala BPS.
Baca juga: PDRB Kaltim menanjak periode 2020-2024 gambarkan ekonomi berkembang
Baca juga: BPS: Sektor perdagangan sumbang 18 persen terhadap PDRB DKI Jakarta
Baca juga: Sektor kelautan diproyeksikan sumbang Rp26 triliun ke PDRB Jabar 2025
Pewarta: Ogen
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025