Jakarta (ANTARA) - Air akuarium yang berbusa seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi para penghobi ikan hias. Fenomena ini sering dianggap sebagai tanda adanya masalah dalam ekosistem akuarium, meskipun pada kenyataannya, hal ini tidak selalu berbahaya.
Namun, fenomena tersebut umumnya dapat diatasi dengan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari air yang berbusa serta solusi praktis yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga: Teten dorong UMKM ikan hias yang inovatif agar tembus pasar global
Penyebab air akuarium berbusa
1. Sisa sabun atau deterjen
Penggunaan sabun atau deterjen yang tidak sepenuhnya dibilas saat membersihkan akuarium dapat meninggalkan residu kimia. Residu ini akan bercampur dengan air dan menghasilkan busa. Penting untuk selalu membilas perlengkapan akuarium hingga bersih setelah dibersihkan dengan sabun.
2. Sisa pakan yang tidak dimakan
Pemberian pakan berlebih yang tidak dimakan oleh ikan akan membusuk dan menghasilkan amonia. Amonia ini dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk busa di permukaan air. Untuk itu, pastikan untuk memberikan pakan secukupnya dan segera bersihkan sisa pakan yang tidak dimakan.
3. Aktivitas tanaman akuarium
Tanaman akuarium yang melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang dapat membentuk gelembung di permukaan air. Meskipun hal ini alami, penambahan jumlah tanaman yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem akuarium. Sebagai solusi, kurangi jumlah tanaman atau pilih jenis tanaman yang sesuai dengan ukuran akuarium.
4. Sarang busa dari ikan
Beberapa jenis ikan, seperti ikan cupang, membuat sarang busa sebagai tempat bertelur. Sarang ini terdiri dari gelembung udara yang dihasilkan oleh air liur ikan jantan. Jika terlihat sarang busa, ini adalah perilaku alami ikan dan tidak perlu dikhawatirkan.
5. Kualitas air yang buruk
Kualitas air yang buruk, seperti tingginya kadar amonia atau nitrat, dapat menyebabkan busa di permukaan air. Untuk mengatasi hal ini, lakukan penggantian air secara rutin dan gunakan filter yang efektif untuk menjaga kualitas air tetap baik.
Baca juga: 7 cara rawat ikan hias di akuarium agar tidak cepat mati
Cara mengatasi air akuarium yang berbusa
1. Menguras air secara rutin
Lakukan penggantian air secara berkala, misalnya setiap dua minggu sekali, dengan mengganti sepertiga hingga setengah volume air akuarium. Gunakan air yang telah diendapkan selama 24 jam untuk mengurangi kandungan klorin.
2. Menggunakan skimmer
Skimmer adalah alat yang dapat membantu menghilangkan partikel mikro dan limbah organik dari air, sehingga mengurangi pembentukan busa.
3. Menambahkan karbon aktif
Karbon aktif dapat menyerap bahan kimia berbahaya dan membantu menjaga kejernihan air. Pasang karbon aktif pada filter untuk hasil yang optimal.
4. Menggunakan bakteri starter
Bakteri starter membantu mengurai amonia dan nitrat dalam air, menjaga keseimbangan biologis akuarium. Tambahkan bakteri starter setelah penggantian air untuk mempercepat proses penguraian.
5. Mengontrol pemberian pakan
Berikan pakan secukupnya dan sesuai dengan kebutuhan ikan. Hindari pemberian pakan berlebih yang dapat membusuk dan mencemari air.
Dengan memahami penyebab air berbusa dan langkah-langkah penanganan yang tepat, Anda akan lebih mudah mengatasi masalah yang muncul. Pengetahuan ini sangat penting untuk menjaga kondisi akuarium agar tetap optimal.
Dengan demikian, Anda dapat memastikan akuarium tetap sehat dan nyaman bagi ikan hias kesayangan, menciptakan lingkungan yang ideal untuk mereka tumbuh dan berkembang.
Baca juga: 7 cara jernihkan air akuarium secara alami dan mudah
Baca juga: SKIPM: Nilai ekspor produk perikanan Kalteng capai Rp2 miliar
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025