Kenali ciri-ciri dan penyebab mata silinder berikut ini

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Gangguan penglihatan tidak hanya terbatas pada rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hiperopia), namun juga dapat berupa astigmatisme atau yang lebih dikenal dengan mata silinder. Kondisi ini cukup umum terjadi di berbagai kelompok usia dan dapat berdampak pada kualitas penglihatan apabila tidak ditangani secara tepat.

Mata silinder merupakan kelainan refraksi yang terjadi ketika permukaan kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang sempurna. Normalnya, kornea berbentuk cembung secara merata, seperti setengah bola, sehingga mampu membiaskan cahaya secara tepat ke retina.

Namun pada penderita mata silinder, bentuk kornea lebih oval atau tidak simetris, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus secara tepat dan menyebabkan bayangan objek menjadi buram atau terdistorsi.

Baca juga: Perawatan mata kering dianjurkan dilakukan satu-dua pekan sekali

Ciri-ciri mata silinder

​​Astigmatisme bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak, gangguan ini sering kali tidak disadari karena keterbatasan dalam mengenali objek secara visual. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting dilakukan, khususnya jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan saat membaca atau sering mengeluh sakit kepala setelah belajar.

Pada orang dewasa, gejala mata silinder umumnya lebih mudah dikenali, antara lain:

  • Penglihatan kabur, baik pada jarak dekat maupun jauh
  • Ketegangan pada mata, terutama setelah membaca atau menatap layar
  • Sering mengalami sakit kepala
  • Mata terasa tidak nyaman atau cepat lelah
  • Kesulitan fokus saat membaca atau bekerja di depan komputer
  • Sensitivitas terhadap cahaya, terutama di malam hari
  • Harus menyipitkan mata untuk melihat objek dengan jelas
  • Tulisan atau garis lurus tampak berbayang atau terpecah
  • Kesulitan melihat garis lurus secara jelas

Ciri-ciri tersebut bisa memburuk seiring waktu apabila tidak ditangani. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala, terutama jika mengalami keluhan penglihatan yang berulang.

Baca juga: Konsumsi pistachio bantu lindungi kesehatan mata

Penyebab mata silinder

Mata silinder umumnya disebabkan oleh kelainan bentuk pada kornea atau lensa mata. Dalam kondisi normal, kornea dan lensa mata bekerja sama membiaskan cahaya agar jatuh tepat pada retina. Namun, bila bentuk kornea tidak cembung sempurna atau permukaannya tidak merata, cahaya yang masuk tidak dapat difokuskan pada satu titik. Hal inilah yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau tampak berbayang.

Selain faktor bawaan sejak lahir, mata silinder juga bisa dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti cedera pada mata, komplikasi pascaoperasi mata, atau penyakit tertentu yang mempengaruhi struktur kornea. Dalam beberapa kasus, astigmatisme juga dapat terjadi bersamaan dengan miopia atau hiperopia.

Pentingnya pemeriksaan dini

Meskipun mata silinder bukan kondisi yang membahayakan secara langsung, gangguan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama jika aktivitas sehari-hari bergantung pada ketajaman penglihatan. Beruntung, perkembangan teknologi di bidang kesehatan mata kini memungkinkan penanganan yang lebih efektif, mulai dari penggunaan kacamata silinder, lensa kontak khusus, hingga prosedur koreksi menggunakan laser.

Masyarakat diimbau untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata apabila mengalami gejala penglihatan yang tidak biasa. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah memburuknya gangguan refraksi dan menjaga kesehatan mata dalam jangka panjang.

Baca juga: Kenali 6 cara ampuh hilangkan mata panda secara alami

Baca juga: Masalah mata kering bisa dipicu hormon selama menopause

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |