Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan sepakat bahwa lembaga pelatihan kerja (LPK) di perguruan tinggi dapat mencetak pekerja migran terlatih.
Wamenaker Noel mengatakan benang merah pemahaman antara Kemnaker dengan Kemdiktisaintek, hendaknya segera direalisasikan berupa perjanjian kerja sama membangun LPK.
“Masyarakat selalu menunggu langkah konkret,” kata Noel dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, ia mengatakan dukungan perguruan tinggi untuk mencetak tenaga kerja terlatih, akan meringankan beban bangsa Indonesia.
“Terutama untuk memenuhi permintaan tenaga kerja dari Jepang, Kemnaker dan Kemdiktisaintek hendaknya bisa segera menghasilkan kerja sama konkret. Gaji migran terlatih cukup besar, maka peluang ke Jepang dan Eropa hendaknya segera kita raih,” ujar Wamenaker.
Sekjen Kemnaker Prof Dr Anwar Sanusi menambahkan, permintaan tenaga kerja terlatih Jepang, sangat besar. Banyak sekali sektor/bidang pekerjaan yang bisa diisi pekerja migran Indonesia.
“Kemiripan budaya Indonesia dengan Jepang sesungguhnya menjadi kelebihan kita. Dibanding migran dari Tiongkok, India atau Filipina, orang Jepang lebih suka pekerja dari Indonesia. Budayanya lebih mirip,” kata Anwar.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Fauzan menilai, jika 1.000 saja dari 4.300-an perguruan tinggi Indonesia yang ada sekarang ini mendirikan LPK untuk memenuhi tenaga kerja terlatih, maka masalah penyediaan lapangan kerja akan bertambah ringan, dengan mengirim migran yang terlatih.
“Ketika saya menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kami sudah mendirikan LPK. Kami berhasil mengirimkan sedikitnya 500 tenaga kerja terlatih ke Jepang. Maka sekarang tinggal menambah kecepatan,” kata Fauzan.
Wamendiktisaintek mengatakan, peserta LPK di perguruan tinggi hendaknya bukan hanya mahasiswa (atau lulusan perguruan tinggi), tetapi juga lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca juga: Menteri PPMI terima hibah lahan pembangunan BLK Luar Negeri di Palu
Baca juga: P2MI, PBNU kerja sama tumbuhkan kualitas SDM pekerja RI ke luar negeri
Baca juga: Wamen P2MI: Jakarta harus jadi penyumbang PMI di 2025
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025