Kementrans ajak kembangkan potensi ekonomi 'Laut Mati' di Nias Utara

3 weeks ago 16

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengajak semua pihak untuk mengembangkan perairan Pantai Tureloto di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, yang memiliki fenomena serupa Laut Mati di Yordania, agar dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi setempat.

“Nah, ‘Laut Mati’ di Nias Utara ini belum dikembangkan baik untuk pariwisata maupun industri garam,” ucap Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Seperti Laut Mati di Yordania, perairan Pantai Tureloto memiliki kandungan garam yang tinggi dibandingkan perairan lainnya, yakni lebih dari 35 persen, sehingga pengunjung akan tetap mengapung dan tidak akan tenggelam walaupun tidak bisa berenang.

“Potensi wisata pantainya sangat indah,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan potensi tersebut kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta PT Garam, anak usaha BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (ID FOOD).

“Kami akan komunikasikan kepada mereka agar perlu dilakukan verifikasi dan studi di ‘Laut Mati‘ Nias Utara. Bila potensi itu ada, kita jadikan Nias Utara sebagai produsen garam nasional,” kata Viva Yoga.

Selain sektor pariwisata dan produksi garam, ia menuturkan bahwa Kabupaten Nias Utara juga memiliki potensi ekonomi dari sektor pertanian dan perikanan.

Lima puluh persen penduduk di kabupaten yang berdiri pada 2008 tersebut menekuni sektor pertanian dan perikanan.

“Kami akan berkoordinasi dengan KKP dan Kementerian Pertanian untuk memberdayakan para petani dan nelayan di sana,” tuturnya.

Viva Yoga juga menyampaikan bahwa kabupaten berpenduduk 153.174 orang tersebut memiliki kawasan transmigrasi yang berlokasi di Kecamatan Lahewa.

Terdapat 75 kepala keluarga di wilayah yang menjadi daerah transmigrasi sejak 2000 tersebut. Ia mengatakan bahwa hingga kini daerah tersebut masih terbuka untuk program transmigrasi berikutnya.

“Berdasarkan data yang ada, hadirnya program transmigrasi mampu menciptakan kawasan pertumbuhan baru di berbagai wilayah Indonesia seperti di Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan,” imbuhnya.

Baca juga: Erick: industri perikanan dan pariwisata Nias perlu dikembangkan

Baca juga: Sandiaga anjurkan pembenahan aksesibilitas pariwisata di Nias Barat

Baca juga: Kemenparekraf beri pendampingan Desa Wisata Hilisimaetano Nias Selatan

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |