Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Menengah, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bagus Rachman menyatakan bahwa Kementerian UMKM terus berupaya memperkuat konektivitas antara UMKM dengan industri besar melalui skema holding UMKM atau kemitraan rantai pasok.
Bagus mengatakan saat ini UMKM Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti akses permodalan yang terbatas, sumber daya manusia (SDM) yang belum optimal, kelemahan dalam promosi, dan kurangnya dukungan infrastruktur.
"Untuk itu kami membangun ekosistem kemitraan bisnis UMKM berbasis klaster dengan industri besar yang kami sebut holding UMKM," kata Bagus dalam acara Diplomat Success Challenge (DSC), di Jakarta, Jumat.
Bagus menerangkan skema kemitraan rantai pasok diharapkan bisa meningkatkan skala ekonomi, kapasitas pengelolaan usaha, jangkauan pasar produk, dan akses pembiayaan bagi UMKM.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi dan kolaborasi pemerintah juga sangat penting untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang tangguh.
"Pemerintah berperan menyiapkan regulasi, membangun infrastruktur, dan mendukung melalui kebijakan, sementara swasta berperan dalam melakukan inovasi, investasi, dan pengembangan teknologi," kata Bagus.
Bagus juga mengapresiasi komitmen sejumlah pihak pendukung, termasuk salah satunya Wismilak Foundation dalam memajukan pengusaha UMKM Indonesia melalui program DSC.
"DSC menjadi platform untuk mempertemukan talenta kreatif dengan peluang usaha serta mendukung kolaborasi dan inovasi dalam bidang pariwisata," ujarnya menambahkan.
Senada dengan itu, Founding Father dan Ketua Dewan Komisioner DSC Surjanto Yasaputera mengatakan kolaborasi DSC dengan banyak pihak eksternal merupakan inisiasi untuk menjawab tantangan ekonomi Indonesia saat ini.
Menurutnya, DSC berkomitmen menjadi penggerak munculnya kolaborasi, serta berdampak bagi sektor ekonomi dan usaha dalam negeri.
"Beragamnya tantangan ekonomi Indonesia saat ini menjadikan semangat kolaborasi bukan sekadar kata-kata, tetapi menjadi fondasi bagi terciptanya solusi inovatif di masa depan," ujar Surjanto.
Baca juga: BI: Konektivitas pembayaran ASEAN-5 akan hubungkan UMKM kawasan
Baca juga: Kemendag gandeng UMKM perluas konektivitas pasar di pameran AEM
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025