Kementerian PU revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dukung perekonomian

1 month ago 7
Kementerian PU memiliki komitmen untuk memastikan pasar rakyat berfungsi maksimal sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya memperkuat infrastruktur perdagangan rakyat.

"Kementerian PU memiliki komitmen untuk memastikan pasar rakyat berfungsi maksimal sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat," ujar Menteri PU Dody Hanggodo, di Jakarta, Jumat.

Menurut Dody, dengan desain yang bersih, tertata, dan modern, pembangunan pasar diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara langsung.

Pembangunan pasar merupakan wujud dukungan visi Astacita yang dijabarkan dalam Strategi PU 608, dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menghadirkan pasar rakyat yang modern, bersih, dan nyaman.

Terletak di pusat kota Kabupaten Banyuwangi, pasar yang berlokasi di Jalan Satsuit Tubun ini memiliki peran vital sebagai pusat distribusi bahan pokok dan perdagangan hasil pertanian, perkebunan, hingga perikanan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Pasar Induk Banyuwangi menjadi salah satu simpul penting yang menghubungkan perekonomian lokal dengan perdagangan antarwilayah.

Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan 10.600 meter persegi dengan 2 bangunan utama, yakni pasar sisi utara setinggi 2 lantai terdiri dari 209 los/kios dan pasar sisi selatan setinggi 2 lantai memiliki 568 kios/los. Secara keseluruhan luas bangunan utama pasar 15.872 m2 dengan kapasitas 777 kios/los terdiri dari 194 kios dan 583 los.

Pasar ini dirancang sebagai Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang mengedepankan efisiensi energi, sirkulasi udara alami, dan fasilitas ramah difabel. Bangunan pasar dibagi menjadi tiga zona utama meliputi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner.

Lantai 1 akan difungsikan sebagai zona basah untuk pedagang ikan, daging, dan sayur. Sedangkan lantai 2 untuk zona kering berisi kios pakaian, kelontong, serta pusat jajanan dan kuliner UMKM lokal. Selain itu, pasar dilengkapi dengan area parkir seluas 4.733 meter persegi untuk menampung 336 kendaraan, tangga darurat, jalur pejalan kaki ramah difabel, serta lanskap yang tertata.

Pembangunan pasar bersumber dari APBN 2024–2025 sebesar Rp152 miliar yang digunakan mulai dari pekerjaan struktur, arsitektur, lanskap, hingga sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP). Konstruksi pasar mulai dikerjakan oleh kontaktor pelaksana PT Lince Romauli Raya sejak Oktober 2024 dan ditargetkan tuntas akhir 2025.

Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi tidak hanya menghadirkan fasilitas yang representatif bagi pedagang dan UMKM, tetapi juga dirancang sebagai penggerak ekonomi kerakyatan berupa destinasi wisata belanja yang memadukan fungsi ekonomi, nilai heritage, dan daya tarik pariwisata.

Dengan konsep ini, Pasar Induk Banyuwangi yang berlokasi di kawasan heritage Alun-Alun Blambangan akan menjadi ruang publik baru yang aman, sehat, dan nyaman bagi masyarakat sekaligus menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi yang menghidupkan kembali jejak sejarah dan budaya lokal.

Dibangun sejak 1981, Pasar Induk Banyuwangi menyimpan nilai sejarah penting. Desain revitalisasi menggabungkan arsitektur khas Osing dengan langgam kolonial Belanda yang menjadi ciri khas bangunan lama di Banyuwangi.

Baca juga: Menteri PUPR tinjau revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |