Kementerian Kebudayaan siap jalin kerja sama budaya dengan Palestina

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan mengatakan siap untuk memperkuat dan memperluas kerja sama kebudayaan dengan Palestina sebagai pilar penting solidaritas kedua negara.

“Hubungan kebudayaan kita bukan sekadar simbolis, tetapi, merupakan ekspresi mendalam dari nilai-nilai bersama dan rasa persaudaraan yang kokoh. Untuk itu saya menegaskan bahwa solidaritas kita terhadap Palestina tidak hanya bersifat politik dan kemanusiaan tetapi juga kebudayaan dan peradaban,” ujar Menbud Fadli Zon di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut Fadli sampaikan kala melakukan pertemuan dengan Duta Besar Negara Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun. Fadli menilai bahwa pertemuan itu sebagai upaya untuk memperkuat diplomasi dan solidaritas terhadap perjuangan Palestina, terutama di Gaza, serta bentuk cerminan persahabatan yang kuat antara kedua negara.

Baca juga: Menbud ajak Qatar kerja sama bangun industri kebudayaan

Sebagai bentuk konkret dukungan, Kementerian Kebudayaan mengusulkan penguatan kerja sama budaya dengan Palestina di antaranya lewat penyelenggaraan pameran seni, pemutaran film dan dokumenter serta festival sastra, penerjemahan buku dan publikasi agar suara-suara dari Palestina dapat diakses oleh membaca Indonesia dengan menghadirkan penulis Palestina dalam pembacaan diskusi karya mereka.

Kemenkebud​​​​​​​ siap memperluas kerja sama dan diplomasi budaya dengan kedutaan besar Palestina di Jakarta melalui diplomasi budaya sehingga menciptakan ruang untuk memperkenalkan kekayaan warisan dan ketangguhan rakyat Palestina dengan berjalan bersama-sama dengan harapan dan tekad untuk memperjuangkan perdamaian dan kemerdekaan Palestina.

“Pemerintah Indonesia berdiri kokoh bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka yang adil dan sah untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan penuh,” ujar Menbud Fadli Zon.​​​​​​​

Baca juga: Indonesia-Turki sepakat berkolaborasi di bidang kebudayaan

Menbud juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban jiwa dan penderitaan rakyat sipil di Gaza.

“Dunia bukan hanya menyaksikan bencana kemanusiaan tetapi juga upaya sistematis untuk menghapuskan seluruh peradaban. Yang terjadi bukan hanya genosida terhadap suatu bangsa tetapi juga genosida terhadap kebudayaan dan peradaban mereka,” kata dia.

Berdasarkan laporan institute for Palestina Studies, hingga awal 2025, sedikitnya 195 situs warisan budaya di Gaza telah hancur yang mencakup situs rumah ibadah lintas agama, museum, zona arkeologi, perpustakaan komunitas hingga galeri seni kontemporer, termasuk di antaranya Masjid Agung Omari, Gereja Porphyrius, Pusat Kebudayaan Al Meshal di Gaza dan lainnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan setidaknya ada 50 tokoh budaya Palestina yang telah gugur di antaranya adalah penyair dan cendekia sastra Refaat Alreer, jurnalis dan pengarsip sejarah lisan Safa Joudeh dan beberapa tokoh lainnya.

Baca juga: Sejarawan dukung Fadli Zon garap film kekaisaran Ottoman dan Aceh

Baca juga: Menteri Kebudayaan kunjungi India, bahas penguatan kerja sama budaya

Baca juga: Sarawak-DIY jajaki kerja sama bidang kebudayaan dan pariwisata

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |