Jepang berlakukan UU darurat penembakan hewan hadapi serangan beruang

12 hours ago 3

Tokyo (ANTARA) - Jepang, Jumat (18/4), memberlakukan undang-undang yang direvisi untuk memungkinkan pemerintah kota mengizinkan "penembakan darurat" oleh pemburu ketika hewan berbahaya memasuki daerah berpenduduk di tengah meningkatnya jumlah serangan beruang.

Revisi undang-undang tentang pelindungan dan pengelolaan satwa liar akan memungkinkan respons yang lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan tindakan saat ini, yang hanya mengizinkan hewan berbahaya ditembak ketika orang-orang dalam bahaya langsung.

Pemerintah bermaksud untuk memberlakukan hukum pada musim gugur ketika beruang mulai aktif, dengan peraturan yang menetapkan beruang coklat, beruang hitam Asia, dan babi hutan sebagai hewan berbahaya yang menjadi sasaran penembakan darurat.

Beruang coklat hidup di Hokkaido, Jepang utara, sementara beruang hitam hidup di 34 dari 47 prefektur negara itu, menurut Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.

Penampakan beruang yang turun ke daerah berpenduduk untuk mencari makanan telah meningkat di tengah penurunan aktivitas manusia di daerah pegunungan dan peningkatan lahan pertanian yang ditinggalkan sebagai akibat dari populasi pedesaan yang menua dan menyusut.

Berdasarkan undang-undang yang direvisi, yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, pemerintah daerah akan dapat meminta pemburu atau pejabat untuk menembak beruang jika dikhawatirkan beruang tersebut akan memasuki area pemukiman atau dianggap perlu tanggapan mendesak untuk mencegah terjadinya cedera pada manusia.

Undang-undang tersebut juga menyatakan bahwa kondisi tertentu harus dipenuhi sebelum penembakan darurat diizinkan -- misalnya, hewan tersebut dianggap tidak dapat ditangkap dengan cepat tanpa menggunakan senjata api dan tidak ada risiko orang terjebak di garis tembak.

Pimpinan kota akan dapat membatasi lalu lintah dan mengeluarkan perintah evakuasi untuk mengamankan keselamatan warga saat penembakan darurat dilakukan. Pemerintah daerah akan memberikan kompensasi jika bangunan rusak akibat peluru.

Menurut kementerian, jumlah korban tertinggi sebanyak 219, termasuk enam kematian, akibat serangan beruang dilaporkan di negara tersebut pada 2023 hingga Maret 2024.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Helikopter yang dipiloti warga lansia jatuh di Jepang

Baca juga: Jepang kembangkan baterai uranium dari limbah radioaktif

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |