Kementerian Kebudayaan dukung pemajuan kesusastraan

2 months ago 23

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan mendukung upaya-upaya yang ditujukan untuk memajukan kesusastraan Indonesia, termasuk penyelenggaraan acara Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (28/6).

Sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Minggu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menghadiri acara tersebut menegaskan komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan dan kesusastraan.

"Tentu melalui kerja kolaboratif, kerja sama, sinergi antara Kementerian Kebudayaan dengan komunitas dan pegiat sastra, dengan para penulis," katanya.​​​​​​

Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa bukan hanya ajang penghargaan sastra, melainkan juga bagian dari upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat masyarakat pada karya sastra yang berkualitas.

Acara penghargaan itu mencakup pembelian buku karya para pemenang senilai Rp25 juta untuk didistribusikan ke sekolah, komunitas, perpustakaan, serta taman baca masyarakat agar karya-karya sastra mudah dijangkau oleh semua kalangan.

Di samping mendukung penyelenggaraan ajang anugerah sastra, pemerintah menjalankan program-program untuk mendorong kemajuan kesusastraan Indonesia.

Dalam upaya untuk memajukan kesusastraan, Kementerian Kebudayaan selama 2025 antara lain menjalankan Program Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, dan Penerjemahan Karya Sastra.

Kementerian juga mendukung penyelenggaraan festival sastra, penguatan komunitas sastra, manajemen talenta nasional bidang sastra, pengembangan sastra berbasis IP, serta promosi sastra Indonesia ke masyarakat internasional.

Baca juga: Menbud sebut Taufiq Ismail sebagai Bapak Sastra Indonesia

Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa merupakan ajang penghargaan kesusastraan Indonesia yang diadakan oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI) untuk mengapresiasi para pelaku sastra.

Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 mencakup kumpulan cerpen, novel serta kumpulan puisi.

Esha Tegar Putra memenangkan penghargaan kategori puisi dengan karya bertajuk "Hantu Padang" dan Sasti Gotama membawa pulang penghargaan kategori kumpulan cerpen dengan karya berjudul "Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu."

Penghargaan kategori novel diberikan kepada Cicilia Oda untuk karyanya berjudul "Duri dan Kutuk."

Ketua YRKI ​​​​​​​Pratiwi Juliani berharap ajang anugerah sastra yang digelar oleh yayasan bisa membantu memajukan sastra Indonesia.

"Besar harapan kami agar apresiasi ini mampu memberikan dampak positif," katanya.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria selaku kurator dalam ajang Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 menggarisbawahi pentingnya memajukan kebudayaan lewat sastra.​​​​​​​

"Berfokus pada ekosistem budaya berarti memberikan perhatian, dorongan, dan penguatan setiap unsur yang menopangnya," kata dia.

Baca juga: Kementerian Kebudayaan memulai penerjemahan sastra klasik Indonesia

Baca juga: Nezar Patria sebut KSK 2025 sebagai harapan baru bagi sastra Indonesia

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |