Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pembangunan rumah nelayan yang rentan terdampak banjir rob di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rampung pada 1 Juni 2025.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan rumah yang dibangun dalam Program Kampung Nelayan Sejahtera tersebut menjadi solusi permanen bagi warga pesisir yang selama ini terdampak banjir rob.
"Program ini bukan sekadar pembangunan rumah, tetapi juga bagian dari strategi percepatan penurunan kemiskinan melalui pemberdayaan sosial dan ekonomi," kata dia.
Baca juga: Kemensos: Pembangunan Kampung Nelayan Indramayu sudah 95 persen
Mira dan rombongan dari Ditjen Pemberdayaan Sosial Kemensos berkesempatan melakukan peninjauan langsung lokasi pembangunan bersama Bupati Indramayu pada Selasa (15/4).
Dari kunjungan tersebut diketahui sampai dengan pertengahan April 2025 progres pembangunan hunian telah mencapai 95 persen. Dengan jumlah sebanyak 93 rumah dibangun untuk Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang selama ini tinggal di kawasan rawan rob dekat pantai.
Dia menyebutkan Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu dirancang tidak hanya sebagai tempat tinggal yang layak, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat pesisir yang tangguh menghadapi perubahan iklim dan krisis sosial-ekonomi.
Baca juga: Kemensos kembangkan model perkampungan nelayan sejahtera di Indramayu
Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp9,3 miliar untuk program tersebut. Selain membangun hunian dan sarana prasarana penunjang, warga juga mendapat pelatihan keterampilan dan dukungan ekonomi.
“Kami bekerja sama dengan IPB University dan Baznas untuk memberikan pelatihan serta kurasi produk. Kolaborasi lintas sektor antara Kemensos, pemerintah daerah, dan Baznas menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar Mira.
Baca juga: Menjadikan Kampung Eretan Kulon bermartabat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025