Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan bagi ribuan korban banjir dan longsor di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
"Bantuan segera dikirim dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Selasa.
Ia menyebutkan bantuan logistik yang didistribusikan yakni 400 selimut, 200 tenda gulung, 200 paket kids ware, 100 paket sandang dewasa, dan 70 paket sandang anak. Selain itu ada pula 300 paket family kit, makanan serta lauk siap saji masing-masing 300 paket, dan 1.000 kilogram beras.
Adapun total nilai bantuan-bantuan itu mencapai Rp382.198.697.
Baca juga: Tanah bergerak, Kemensos dirikan dapur umum di Brebes
Berdasarkan data yang dihimpun, Mensos menerangkan banjir dan longsor di Wamena terjadi karena tingginya curah hujan dan kurang baiknya sistem drainase pada Jumat (25/4).
Akibatnya debit air Sungai Baliem meningkat sehingga merendam pemukiman warga serta fasilitas umum di 22 distrik.
"Selain banjir, longsor juga terjadi di dua distrik, yaitu Distrik Asotipo dan Distrik Ibele di Kabupaten Jawawijawa, Provinsi Papua Pegunungan," imbuh Mensos.
Pihaknya mendata sebanyak 2.524 jiwa terdampak banjir dan longsor, tanpa adanya korban jiwa maupun luka.
Baca juga: Pemkot Palu salurkan bantuan logistik Kemensos kepada korban banjir
Mensos juga mengatakan Dinas Sosial, Tim Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Papua Pegunungan, dan pihak-pihak terkait, masih terus melakukan pendataan terhadap kerugian material dan jumlah pengungsi.
"Medan yang sulit, termasuk akses yang terputus di beberapa wilayah barat dan genangan luas di kawasan Sungai Baliem, menjadi hambatan," ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Lebih lanjut Mensos menjelaskan Bupati Jayawijaya telah menerbitkan penetapan tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya terhitung mulai 25 April hingga 8 Mei 2025.
Hingga kini banjir masih menggenangi pemukiman warga. Masyarakat yang terdampak pun masih mengungsi di rumah sanak saudara yang lokasinya lebih aman.
Baca juga: Kemensos gandeng UNS integrasikan program Sekolah Rakyat di kampus
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025