Kemenperin siapkan rencana pulihkan industri kecil terdampak bencana

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah menyiapkan rencana pemulihan untuk industri kecil (IK) yang terdampak bencana Sumatera yang berada di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Untuk tahun 2026 ini kami sudah merancang kegiatan untuk secara khusus fokus mengupayakan pemulihan industri kecil yang ada di tiga provinsi terdampak. Namun dari identifikasi yang kami lakukan karena sebagian besar ada di Provinsi Aceh dan di Sumatera Barat nanti akan kami lakukan verifikasi secara langsung di awal tahun 2026 untuk memastikan agar industri-industri kecil yang terdampak di sana bisa segera memulai lagi aktivitasnya," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A Cahyanto di Jakarta, Rabu.

Adapun intervensi pemulihan dilakukan bertahap dalam bentuk bantuan mesin dan peralatan sederhana, penyediaan starter kit usaha termasuk bahan baku, pengembangan produk kebutuhan dasar dan fast moving, pendampingan teknis, serta fasilitasi kemitraan untuk memperluas akses pasar.

Bantuan teknis terhadap industri kecil juga dilakukan melalui optimalisasi kewirausahaan di daerah terdampak bencana, dan pendampingan teknis dilaksanakan melalui skema penugasan dan sinergi lintas kementerian/lembaga.

Disampaikan dia, saat ini Kemenperin tengah mempersiapkan program tersebut secara optimal agar segera bisa segera diusulkan.

"Jadi seluruh Direktorat Jenderal dibantu oleh BSKJI dan BPSDMI yang punya juga satuan kerja di sana untuk memulai menyiapkan program tersebut dan ini yang nanti akan segera disampaikan, diusulkan oleh Bapak Menteri kepada Bapak Presiden karena terkait dengan penggunaan APBN," katanya.

Kemenperin mencatat, industri terdampak berasal dari berbagai sektor, Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) misalnya, terdapat lima industri terdampak di Sumatera Utara. Sementara itu, sektor industri agro (IA) mencatat dampak paling besar dengan total 34 industri, masing-masing 28 industri di Sumatera Utara dan enam industri di Sumatera Barat.

Pada sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), tercatat tiga industri terdampak di Aceh dan satu industri di Sumatera Barat. Dampak paling luas terjadi pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) dengan total lebih dari 2.000 unit usaha terdampak, terdiri atas 1.647 IKM di Aceh, 52 IKM di Sumatera Utara, dan 367 IKM di Sumatera Barat.

Kemenperin turut mengidentifikasi tujuh dampak akibat bencana di Sumatera yang meliputi gangguan akses jalan dan jembatan, terganggunya rantai pasok (supply chain), penurunan kapasitas produksi hingga penghentian sementara, kendala logistik dan distribusi antardaerah, dampak terhadap tenaga kerja, ketergantungan pada infrastruktur pendukung, serta proses pemulihan operasional yang bersifat bertahap.

Lebih lanjut, Sekjen Eko menyampaikan pihaknya sudah meminta kepada para pelaku industri di Tanah Air yang memproduksi produk bantuan bencana untuk mempertahankan produksinya supaya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.

"Secara langsung juga Kementerian Perindustrian menerima bantuan dari pelaku usaha industri dan masyarakat termasuk internal dari Kementerian Perindustrian yang sudah kami deploy langsung ke tiga provinsi tersebut. Bapak Menteri sendiri juga menyerahkan langsung beberapa alat komunikasi ke satuan kerja kami yang ada di Banda Aceh, Medan, dan Padang," katanya .

Baca juga: Kemenperin catat industri manufaktur tetap solid sepanjang tahun 2025

Baca juga: Kemenperin: Kesiapan rantai pasok penting bagi implementasi EPR

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |