Kemenko IPK-BMKG perkuat mitigasi cuaca ekstrem saat Natal-tahun baru

1 hour ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat sinergi Kemenko IPK dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam upaya mitigasi cuaca ekstrem menjelang periode Natal dan tahun baru.

AHY mengatakan pengalaman pemerintah dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan faktor cuaca menjadi variabel kunci sejak fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Kita sekarang fokus juga untuk memastikan perjalanan masyarakat, sekali lagi di masa Nataru (Natal-tahun baru) ini, berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa titik yang tadi kita antisipasi dengan waktu-waktu yang sudah diprediksi sejak hari ini. Mudah-mudahan, ini menjadi langkah-langkah mitigasi yang baik dan bisa diantisipasi oleh semua pemangku kepentingan,” kata AHY dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, dia menilai pendekatan kebijakan yang bersifat rutin dan tidak adaptif tidak lagi relevan di tengah peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem.

Dia menegaskan kembali arahan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kewaspadaan nasional terhadap cuaca ekstrem.

Menurut dia, kondisi geografis dan karakter iklim Indonesia menuntut pendekatan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur yang semakin adaptif dan berbasis sains.

“Saatnya sekarang kita benar-benar memahami, sekaligus menjadikan pendekatan geografis dan iklim sebagai mainstream dalam pembangunan ke depan. Ini tidak boleh hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar diinkorporasikan dalam pendekatan kebijakan yang lebih saintifik dan berbasis data,” ujar AHY.

Dia juga mengapresiasi kesiapan teknologi dan sistem yang dimiliki BMKG, termasuk infrastruktur tahan gempa serta pemanfaatan teknologi seismic based isolation yang dinilai krusial untuk melindungi keselamatan manusia sekaligus menjamin keberlanjutan layanan publik, terutama pada era tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi.

“Terima kasih kepada BMKG. Mari sama-sama kita kawal agar Nataru berjalan dengan aman, karena kita mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan bagi semua. Itu yang menjadi esensi pertemuan kami hari ini, dan saya ingin terus memperkuat kolaborasi dengan BMKG,” tutur AHY.

Sinergi dan kolaborasi tersebut difokuskan pada penguatan sistem peringatan dini berbasis data dan sains, serta peningkatan koordinasi lintas pemangku kepentingan guna menjamin perjalanan masyarakat yang aman, nyaman, dan lancar untuk seluruh moda transportasi nasional.

Sementara itu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengungkapkan sejumlah fenomena atmosfer aktif secara bersamaan pada periode Natal dan tahun baru kali ini.

Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, serta fenomena La Nina Lemah dan IOD Negatif diprakirakan dapat meningkatkan potensi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Baca juga: Menko IPK sebut pentingnya pemulihan infrastruktur dasar pascabencana

Baca juga: Menko IPK: Kesiapan infrastruktur kunci hadapi lonjakan mobilitas

Baca juga: Menko IPK dorong riset terapan untuk ketangguhan infrastruktur

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |