Kemenhut: Hanya Indonesia yang mampu mengonservasi badak Jawa

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan bahwa hanya Indonesia yang berhasil menjaga keberadaan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) meski populasinya kini semakin mengecil, dengan pemerintah terus berupaya menjaga dan meningkatkan jumlah satwa tersebut.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko di Jakarta, Jumat, menjelaskan dari negara-negara di Asia dengan populasi badak Jawa di alam liarnya, hanya Indonesia yang berhasil mempertahankan populasinya meski kini tersisa sekitar 87-100 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Baca juga: Pemprov Banten dan TNUK lakukan translokasi dua Badak Jawa

"Dari seluruh negara yang punya badak Jawa, yang berhasil mengonservasi siapa? Dulu di Vietnam ada, di India ada badak Jawa . Tapi, yang berhasil mengonservasi, sorry saja, hanya Indonesia yang mampu walaupun populasinya kecil," jelasnya.

Pernyataan itu dikeluarkannya menjawab pertanyaan ANTARA terkait daftar yang dikeluarkan World Wide Fund for Nature (WWF) terkait 10 satwa paling terancam punah, dengan lima jenis diantaranya berada di wilayah Indonesia.

Secara historis spesies badak Jawa tercatat menyebar tidak hanya di Pulau Jawa dan Sumatera, tapi juga sampai ke wilayah Asia Tenggara hingga India, Bhutan dan China. Saat ini, badak Jawa hanya tersisa di wilayah TN Ujung Kulon dan dinyatakan punah di wilayah lain.

Satwa itu kini masuk dalam kategori kritis dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau sangat terancam punah. Menurut data terakhir, populasinya diperkirakan mencapai kisaran 87-100 ekor.

Tidak hanya badak Jawa, Satyawan menjelaskan Indonesia juga terus berupaya melakukan konservasi badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang juga berstatus kritis terancam punah.

Baca juga: Kemenhut akan translokasi beberapa badak Jawa untuk pengembangbiakan

Baca juga: Menteri LHK pastikan intensifkan penanganan perburuan badak Jawa

Secara historis, satwa itu sebelumnya tersebar di wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar sampai dengan negara Asia lain termasuk India, Bhutan, Bangladesh dan China. Namun, saat ini diketahui hanya sedikit wilayah yang tercatat memiliki populasinya di wilayah Indonesia.

Indonesia sudah memiliki Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur untuk menjaga dan berusaha menambah populasi satwa badak Sumatera.

"Tinggal kita juga yang punya (badak Sumatera), jadi memang ini ada beberapa yang menjadi hewan kritis, tapi kita harus melakukan bagaimana populasi kecil itu bisa bertahan," ujarnya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |