Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk meninjau ulang pemberian izin konservasi eks situ kepada pengelola Bandung Zoo, menyusul konflik internal berkepanjangan yang berdampak pada operasional kebun binatang tersebut.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Bandung, Kamis, menegaskan bahwa langkah ini perlu diambil apabila perselisihan dua kubu manajemen yang mengelola Bandung Zoo tidak juga menemukan titik temu.
“Kalau memang begini, saya bukan tidak mungkin akan segera meminta Kementerian Kehutanan meninjau ulang pemberian izin konservasi eks situ kepada pengelola kebun binatang Bandung. Tegas aja saya sekarang,” katanya.
Farhan mengaku kesal karena konflik internal tersebut terus berlarut dan belum juga menunjukkan tanda-tanda penyelesaian, meski berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah, telah turun tangan.
Baca juga: Bandung Zoo tutup sementara akibat konflik manajemen
“Aparat udah turun, pemerintah udah turun. Kurang apa? Ini lama-lama kita capek loh ngurusnya. Karena ini berantem internal terus,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa setiap kali dilakukan mediasi, kesepakatan hanya bertahan sesaat dan kembali diwarnai pertikaian.
Farhan menilai konflik tersebut tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga merugikan pengunjung dan satwa yang ada.
“Jangan terus dijadikan tanggung jawab pada pemerintah. Toh pemerintah itu sudah berbaik hati, tanah punya pemerintah, tidak pernah bayar sewa, nggak pernah bagi hasil,” katanya.
Baca juga: Farhan: Pemkot siap ambilalih Bandung Zoo jika konflik internal lanjut
Lebih lanjut, Farhan menyesalkan penutupan sementara Bandung Zoo yang dilakukan akibat konflik manajemen. Ia menyebut kejadian ini sebagai momen pengelola untuk menunjukkan tanggung jawab.
“Ini momen paling pas bagi pengelola menunjukkan tanggung jawab, karena izin konservasi eks situ dari Kementerian jatuhnya ke yayasan, bukan ke pemerintah,” kata dia.
Sebelumnya, Kebun Binatang Bandung menutup sementara operasionalnya akibat konflik internal antara dua pihak yang sama-sama mengklaim sebagai manajemen sah lembaga konservasi tersebut.
Humas Bandung Zoo Sulhan Syafi’i mengatakan penutupan dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar pengunjung tidak terdampak secara langsung oleh konflik yang sedang berlangsung di internal pengelola.
“Kalau ada pengunjung dampaknya lebih jelek. Jadi kita tutup aja dalam rangka jangan sampai pengunjung stres,” katanya.
Baca juga: Taman Safari Indonesia nyatakan siap kelola Kebun Binatang Bandung
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.