Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penyelenggaraan penerbangan haji 2025 dengan pengawasan teknis, koordinasi lintas pihak, dan kesiapan armada.
"Penyelenggaraan fase keberangkatan embarkasi angkutan udara haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi telah berjalan dengan tertib dan lancar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan seluruh aspek teknis dan operasional penerbangan telah dipersiapkan matang guna mendukung ibadah haji, dan sejauh ini penyelenggaraan angkutan udara haji 2025 berlangsung lancar meski sempat terjadi keterlambatan karena faktor teknis dan cuaca.
Meski demikian, operasional penerbangan tetap berjalan sesuai rencana dengan pengelolaan dan penanganan yang sigap dari seluruh pihak terkait, sehingga tidak mengganggu keseluruhan jadwal penyelenggaraan haji.
Tahun ini, angkutan udara haji dilaksanakan tiga operator penerbangan, yaitu Garuda Indonesia yang mengoperasikan 14 armada (6 armada Boeing B777 dan 8 armada Airbus A330); Lion Mentari Airlines dengan 6 armada A330; dan Saudi Arabian Airlines yang menurunkan 15 armada (9 armada B777 dan 6 armada A330).
Seluruh armada telah menjalani ramp check oleh inspektur Ditjen Hubud sebelum berangkat, dan pemeriksaan berkala terus dilakukan mencakup data umum, fisik pesawat, kelayakan terbang, serta fungsi peralatan penting di dalam pesawat.
Selain pemeriksaan pesawat, Ditjen Hubud juga intensif berkoordinasi dengan maskapai dan otoritas bandara di Indonesia serta Arab Saudi untuk mengatur jadwal penerbangan, alokasi waktu, dan perizinan rute internasional termasuk proses perizinan rute internasional ke General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Dalam hal kesiapan maskapai, Ditjen Hubud memastikan kesiapan maskapai mencakup armada memadai, kru terlatih, dukungan teknis di lapangan, serta mekanisme penggantian pesawat jika terjadi kendala teknis atau situasi darurat lainnya.
Pada sisi bandara, Ditjen Hubud melakukan pengecekan dan inspeksi di bandara-bandara embarkasi dan debarkasi, termasuk koordinasi dengan pihak imigrasi untuk layanan Makkah Route, pengawasan fasilitas check-in, terminal khusus, ruang tunggu, serta ruang ibadah.
Ditjen Hubud juga mengawasi operasional lalu lintas udara dan pengawalan di sisi udara untuk memastikan kelancaran pergerakan jamaah hingga naik ke pesawat, serta memastikan penanganan bagasi dilakukan sesuai prosedur, terutama dalam mengantisipasi kelebihan bagasi.
Ditjen Hubud menegaskan bahwa seluruh penerbangan haji telah memiliki dokumen perizinan yang lengkap, termasuk flight approval dari Kemenhub, diplomatic clearance dari Kementerian Luar Negeri, serta security clearance dari Mabes TNI.
Koordinasi lintas sektor juga dilakukan dengan Kementerian Agama, maskapai, operator bandara, imigrasi, bea cukai, dan karantina.
Ditjen Hubud menyiapkan pula rencana kontijensi untuk mengantisipasi kondisi luar biasa seperti keterlambatan, pembatalan, dan penanganan jemaah tertinggal, sakit, atau meninggal demi kelancaran angkutan haji.
Evaluasi dan mitigasi terus dilakukan untuk memastikan pelayanan penerbangan haji sesuai standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, serta menjaga koordinasi lintas pemangku kepentingan hingga seluruh jamaah kembali dengan selamat.
Baca juga: Kemenag: 95,5 persen penerbangan haji gelombang I tepat waktu
Baca juga: Garuda catat ketepatan waktu 96,4 persen untuk keberangkatan haji 2025
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025