Jakarta (ANTARA) - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menyiapkan program pelatihan intensif bagi petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang akan bertugas pada musim Haji 2026 sebagai bagian dari upaya peningkatan profesionalisme layanan kepada jamaah.
“Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi tugas dan fungsi layanan, penguatan kedisiplinan, serta kemampuan komunikasi dasar dalam bahasa Arab,” kata Menteri Haji (Menhaj) dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Pelatihan tersebut, ujar Irfan melanjutkan, akan diikuti oleh para petugas yang telah dinyatakan lulus seleksi nasional dan dijadwalkan berlangsung pada Januari hingga Februari 2026.
Lebih lanjut, ia menjelaskan program pendidikan dan latihan (diklat) atau bimbingan teknis (bimtek) itu menjadi tahap lanjutan setelah proses seleksi petugas haji yang dilaksanakan secara berjenjang dan berbasis sistem informasi terintegrasi.
Ia juga menyampaikan bahwa pembekalan tersebut bernilai penting agar para petugas memiliki kesiapan yang optimal dalam memberikan pelayanan yang cepat tanggap, profesional, serta berorientasi pada kepuasan dan keselamatan jamaah, baik di tanah air maupun di Arab Saudi.
Baca juga: Kemenhaj ingin rata-rata masa tunggu haji Nasional sekitar 26 tahun
Selain materi teknis terkait tugas lapangan, Irfan mengatakan pelatihan juga mencakup pembinaan etika pelayanan, penguatan nilai integritas, serta simulasi situasi darurat selama penyelenggaraan haji.
Melalui pembinaan yang komprehensif, pemerintah berharap seluruh petugas mampu menjadi garda terdepan dalam memastikan kualitas penyelenggaraan haji 2026 berjalan lebih tertib, efisien, dan ramah terhadap jamaah.
Diketahui, Kementerian Haji dan Umrah RI telah menerbitkan rencana perjalanan ibadah haji 1447 Hijriah/2026 Masehi setelah sebelumnya telah memutuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bersama Panitia Kerja (Panja) Haji Komisi VIII DPR RI.
"Proses operasional jamaah haji Indonesia Insya Allah akan dimulai pada 21 April 2026 atau bertepatan dengan 4 Dzulqa’dah 1447 Hijriah, yang ditandai jamaah mulai memasuki asrama haji,” ujar Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Ichsan Marsha.
Keberangkatan gelombang pertama jamaah haji akan dimulai pada 22 April 2026 menuju Madinah Al-Munawwarah, sedangkan gelombang kedua akan diberangkatkan pada 7 Mei 2026 atau 20 Dzulqa’dah 1447 Hijriah langsung menuju Makkah Al-Mukarramah.
Adapun puncak ibadah haji akan berlangsung pada 8 Dzulhijjah 1447 Hijriah/25 Mei 2026, saat jamaah bergerak menuju Arafah dan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1447 Hijriah atau 26 Mei 2026.
Sementara itu fase pemulangan jamaah haji akan dimulai pada 1 Juni 2026 dan berakhir 1 Juli 2026 atau bertepatan dengan 16 Muharram 1448 Hijriah.
Baca juga: Wamenhaj: Kementerian Haji dalam fase tarwiyah kelembagaan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































