Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) bersama Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong kolaborasi lintas sektor dan memastikan implementasi Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kolaborasi lintas sektor inilah yang ingin kami dorong antara musisi profesional, pendidik, siswa, pegiat UMKM, dan komunitas. Ini bukan hanya soal musik, tetapi juga membangun ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan," ucap Direktur Musik Kementerian Ekraf Mohammad Amin dalam keterangan pers, Selasa.
Program AKTIF Musik merupakan inisiasi kolaboratif yang menggabungkan kekuatan komunitas seni, dunia pendidikan, para musisi, serta pegiat ekonomi kreatif, yang menjadi transformasi Program Prioritas Nasional dan dipantau secara langsung oleh KSP.
Melalui keterlibatan para pegiat ekraf, Program AKTIF Musik mengedepankan semangat bahwa semua orang bisa berkarya dan keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkontribusi dalam industri kreatif.
Baca juga: Wamenekraf apresiasi perpaduan konser musik dan budaya tradisional
Hal ini sejalan dengan visi menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah dengan membuka ruang selebar-lebarnya bagi kolaborasi lintas komunitas dan keberagaman talenta.
Salah satu Program AKTIF yang telah berjalan adalah memfasilitasi produksi dan rilis video klip 'Wong Sepele' hasil kolaborasi antara musisi Ndarboy Genk dan penyanyi tunanetra Fauzi Haidi, yang dihasilkan atas kerja sama dengan Komunitas Mabes Balker.
"Banyak musisi dangdut koplo yang tenar, namun alasan kami memilih Ndarboy Genk karena telah mempunyai komitmen untuk menjadi lokomotif brand yang menarik gerbong Komunitas Kreatif Balungan Kere yang berisi sekitar 250-an orang di Yogyakarta," ungkap Mohammad Amin.
Hal itu senada dengan konsep Program AKTIF yang menjadikan music as a tools of community development.
Sebagai bentuk konkret dari kolaborasi ini, Kemenekraf dan KSP juga mengembangkan bakat siswa dari SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta untuk turut dilibatkan sebagai pemain musik orkestra pengiring dalam pembuatan video klip single 'Wong Sepele', yang telah rilis serentak ke berbagai platform digital sejak 14 Juli 2025.
Baca juga: Menteri Ekraf: Industri musik daerah jadi mesin pertumbuhan ekonomi
Kolaborasi ini menjadi pengalaman berharga sekaligus ajang pembuktian bahwa bakat siswa dapat dikembangkan melalui keterlibatan langsung dalam produksi profesional.
Sementara itu, Studio Mabes Balker di Bantul yang merupakan lokasi utama produksi video klip 'Wong Sepele' menjadi ruang kolaboratif yang melibatkan anggota komunitas kreatif Mabes Balker dalam proses produksi mulai dari teknisi audio, kru video, penata artistik, editor pasca produksi, hingga proses distribusi dan promosi.
Keterlibatan ini memperkuat semangat pemberdayaan komunitas dan kolaborasi antar pegiat industri kreatif lokal.
Hasil dari verifikasi lapangan ini akan menjadi pijakan penting dalam merancang tahapan lanjutan, termasuk workshop produksi, kolaborasi lintas genre, dan pertunjukan karya-karya baru dari generasi kreatif Yogyakarta lainnya.
Kementerian Ekraf senantiasa mendukung pembangunan merata, guna kemerdekaan yang nyata demi ekosistem ekonomi kreatif dari berbagai daerah.
Baca juga: Wamenekraf dorong Femmevolution Festival jadi panggung talenta ekraf
Baca juga: Kemenekraf wujudkan inklusivitas dengan fasilitasi lagu "Wong Sepele"
Baca juga: Svara Fest buat ruang inklusif untuk berbagai sektor ekraf
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.