Kemenekraf jajaki kolaborasi buka potensi kopi lokal dikenal global

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif menjajaki kolaborasi dengan asosiasi Speciality Coffee Association Indonesia (SCAI) untuk membuka potensi industri kopi lokal semakin dikenal di pasar global.

Salah satu hal yang menjadi sorotan ialah pentingnya meningkatkan tenaga kerja berkualitas untuk meningkatkan potensi industri kopi lokal sehingga bisa lebih banyak di ekspor dan semakin terkenal di mancanegara. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Kamis, menilai ketika berbicara tentang industri kopi, maka petani, barista dan para pegiatnya juga termasuk dalam elemen industri.

Mereka tidak hanya terkumpul di Jakarta, namun, tersebar di berbagai daerah.

Baca juga: Wamenekraf dukung IP gim lokal jalin kolaborasi lintas sektor

“Karena itulah, harapan kita adalah agar ekonomi kreatif bisa menjadi the new engine of growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah," kata Menekraf Riefky.

Menteri Ekraf Teuku Riefky melihat bahwa penguatan sumber daya manusia di tingkat daerah menjadi langkah strategis agar pertumbuhan industri kopi berjalan merata dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dia berpendapat dibutuhkan strategi percepatan bagi pegiat industri kopi yang telah siap berkembang dan salah satunya bisa diwujudkan dengan kolaborasi seperti SCAI.

Langkah itu diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing produk lokal, sehingga lebih mudah dilirik oleh pasar global.

“Fokus kami saat ini adalah mengakselerasi pegiat usaha kopi yang sudah berdaya. Melalui proses kurasi, termasuk bekerja sama dengan asosiasi seperti SCAI, kami perkuat dari sisi komersialisasi, dan dorong untuk scale-up. Selanjutnya, kami fasilitasi promosi dan jejaring agar mereka bisa menembus pasar nasional bahkan global,” ujar Menekraf.

SCAI adalah asosiasi yang lahir dari inisiatif kelompok petani kopi, eksportir, hingga roaster untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi spesial Indonesia. Ketua Umum SCAI Daryanto Witarsa menyampaikan bahwa misi SCAI sejalan dengan strategi yang dibawa oleh Kementerian Ekraf yakni akselerasi yang dimulai dari wilayah-wilayah penghasil kopi, mengingat potensi terbesar industri ini justru berada di daerah.

Daryanto mencontohkan salah satu daerah yang memiliki potensi kopi lokal unggulan ialah Aceh khususnya untuk jenis kopi Aceh Gayo, yang namanya juga sudah dikenal oleh pecinta kopi di dunia.

"Sekarang bagaimana kita bisa mendorong petani-petani kopi Gayo agar mampu mengekspor produk mereka dengan nilai tambah, langsung ke perusahaan-perusahaan kopi ternama di dunia,” kata Daryanto.

Asosiasi juga mendorong perluasan popularitas kopi indonesia di kancah internasional, antara lain melalui bakat yang dimiliki talenta di industri kopi Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan barista binaan SCAI Ryan Wibawa yang meraih juara 3 di World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Prestasi itu turut mengangkat citra kopi Indonesia dan membuatnya semakin dilihat di pasar global.

Baca juga: Perubahan iklim pengaruhi keberlangsungan produksi kopi

Baca juga: Diberdayakan BRI, UMKM kopi asal Toraja jadi pemasok coffee shop di 5 negara

Baca juga: Wapres Gibran: Indonesia produsen kopi terbesar keempat di dunia

Baca juga: Rumah Indonesia promosikan kopi, coklat Nusantara di Paris

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |