Kemendikdasmen: Penerapan prinsip deep learning dapat terpisah

2 weeks ago 10
...Jadi prinsip pembelajaran mendalam ini bisa terjadi tidak harus secara simultan berurutan langsung ketiga-tiganya dalam satu kali sesi pembelajaran

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan penerapan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) dapat dilakukan terpisah dan tidak harus dilakukan secara simultan.

Guru besar bidang pendidikan kimia sekaligus Tim Pengembang Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen Yuli Rahmawati menerangkan ada tiga prinsip dasar dalam pembelajaran mendalam, yakni berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

“Jadi prinsip pembelajaran mendalam ini bisa terjadi tidak harus secara simultan berurutan langsung ketiga-tiganya dalam satu kali sesi pembelajaran. Jadi bisa jadi terpisah. Bisa jadi Bapak Ibu mulai dengan tahapan memahami, dengan problem base. Oh ini sudah terkait dengan kehidupan sehari-hari, berarti bermakna sudah masuk,” kata Yuli dalam webinar bertajuk Pembelajaran Mendalam Regulasi dan Miskonsepsi di Jakarta pada Kamis.

Lebih lanjut, ia menerangkan pada prinsip berkesadaran, guru sebisa mungkin menciptakan kenyamanan peserta didik dalam belajar, memusatkan fokus, konsentrasi dan perhatian peserta didik, membangun kesadaran terhadap proses berpikir, serta menumbuhkan keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru.

Baca juga: Wamendikdasmen tegaskan penerapan deep learning bukan beban tambahan

Sementara pada prinsip bermakna, Yuli menjelaskan guru sebisa mungkin menjelaskan relevansi materi yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata, keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya, kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru, keterkaitannya dengan bidang ilmu lain serta membangun kesadaran untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Adapun pada prinsip menggembirakan, ia mengatakan guru sebisa mungkin menciptakan pembelajaran yang interaktif, memberikan aktivitas pembelajaran yang menarik serta tantangan yang memotivasi sehingga dapat memunculkan ‘AHA moment’.

"Nah pada prinsip menggembirakan, itu tidak harus selalu ice breaking, permainan games, tapi juga bagaimana memberikan tantangan pembelajaran yang mendorong terjadinya aha moment, begitu dia berhasil kemudian dia jadi termotivasi,” ujarnya.

Baca juga: Akademisi: Deep Learning bantu murid bangun kesadaran belajar

Dengan mengenal tiga prinsip dasar tersebut, ia berharap penerapan metode deep learning bukanlah menjadi beban baru bagi guru maupun murid.

Baca juga: Mendikdasmen sebut deep learning-mapel koding AI masuk Sekolah Rakyat

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |