Kemenbud usung prasasti Yupa jadi memori kolektif dunia

1 week ago 10

Samarinda (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan mengusung prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai Martadipura sebagai memori kolektif dunia melalui program Memory of the World UNESCO untuk menegaskan status Indonesia sebagai peradaban tua yang telah mengenal tulisan sejak abad ke-4 Masehi.

"Memory of the World UNESCO untuk menjamin supaya masyarakat tidak amnesia sejarah, itu sebetulnya tujuan mulia dari program ini," kata Staf Ahli Menteri Kebudayaan Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Ismunandar di Samarinda, Senin.

Baca juga: Museum Mulawarman, narator hidup sejarah dan budaya Kaltim

Dia menjelaskan pengajuan Yupa menjadi prioritas nasional, karena menjadi monumen tulisan pertama dari Indonesia yang didaftarkan dalam program UNESCO.

Menurutnya, 16 warisan dokumenter Indonesia lainnya yang telah terdaftar, seperti La Galigo dan Nagarakretagama, berasal dari era yang jauh lebih muda dibandingkan Yupa.

Prasasti ini menjadi bukti tertua adanya budaya tulis-menulis di Nusantara, yang menandai transisi dari zaman prasejarah ke zaman sejarah.

Keberadaan Yupa juga menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang sejak dahulu mampu beradaptasi dan melokalisasi budaya asing, bukan menerimanya secara mentah-mentah.

"Dokumen nominasi saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan dan diajukan ke UNESCO pada batas waktu November tahun ini," kata Ismunandar.

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Kaltim-Kaltara Lestari menyatakan dukungan penuh terhadap nominasi tersebut.

Ke depan, pelestarian Yupa tidak hanya berfokus pada perlindungan, tetapi juga pengembangan serta pemanfaatan yang berkelanjutan bagi daerah.

"Kami berharap seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga komunitas, dapat bersinergi untuk menyukseskan upaya menjadikan Yupa sebagai warisan kebanggaan dunia," kata Lestari.

Baca juga: Kaltim ajukan 17 warisan budaya tak benda ke Kementerian Kebudayaan

Baca juga: Menbud Fadli Zon: Potensi warisan budaya Kaltim cukup besar

Sosialisasi prasasti Yupa menuju Memory of the World di Universitas Mulawarman Samarinda, Kaltim juga dihadiri oleh sejumlah narasumber, di antaranya Timbalan Pengarah Pusat Penyelidikan Arkeolog Global Universiti Sains Malaysia Prof Madya Nasha, perwakilan dari Perkumpulan Ahli Epigradfi Indonesia Ninie Susanti.

Selanjutnya, perwakilan Departemen Arkeolog Universitas Indonesia Andriyati Rahayu, Ketua Tim Sekretariat Memori Kolektif Dunia Arsip Nasional Republik Indonesia Rini Rusyeni, dan Dosen Prodi Sejarah Unmul, Sainal.

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |