Kemenbud-Goa bahas pembangunan replika Istana Balla Lompoa di Afsel

1 month ago 5

Gowa (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI dan Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) membahas kelanjutan pembangunan replika Istana Balla Lompoa di Afrika Selatan (Afsel).

Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan Kemenbud RI Endah T. D. Renoastuti di Gowa, Senin, menyampaikan agenda penting itu yang akan dikerjasamakan pembangunannya di Afrika Selatan.

"Replika Istana Balla Lompoa di Cape Town bukan sekadar bangunan, tapi simbol kerinduan diaspora Gowa yang sulit kembali ke tanah leluhur. Ini adalah jembatan emosional dan budaya," ujarnya.

Sitti Husniah Talenrang menyampaikan rasa bangganya atas perhatian pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya Gowa di kancah internasional.

Baca juga: Ketum Dharma Pertiwi dan delegasi MNEK kunjungi istana Balla Lompoa

Dia menuturkan sebagai bentuk keseriusannya Pemkab Gowa telah menyiapkan anggaran untuk tahap awal pembangunan replika istana tersebut.

Menurutnya, pembangunan replika ini membutuhkan proses yang cukup panjang karena bahan utamanya menggunakan kayu berkualitas tinggi. Sehingga diharapkan pemerintah pusat dapat melanjutkan estafet pembangunan tersebut hingga rampung di Afrika Selatan.

"Kami tidak pesimis. Jika belum bisa selesai tahun ini, kami harap minimal ada peletakan batu pertama sebagai tanda keseriusan pemerintah daerah. Semoga proses ini bisa menjadi bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengangkat budaya lokal ke panggung dunia," katanya.

Sementara Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Endah T. D. Renoastuti menekankan pentingnya peran budaya dalam diplomasi global di era digital saat ini.

Menurutnya, teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan (AI), dapat menjadi alat pemersatu atau justru menjauhkan jika tidak digunakan dengan bijak.

"Teknologi bisa mendekatkan, tapi juga menjauhkan. Maka, kehadiran fisik tetap penting, terutama untuk generasi mendatang," ujarnya.

Baca juga: Ketua DPD RI kunjungi Museum Istana Balla Lompoa di Gowa

Baca juga: Kemenbud pamerkan 238 benda pusaka dari 26 museum di Indonesia

Endah menyebut program ini menjadi momentum besar di tahun ini dan tahun depan. Selain bertepatan dengan G20 dan rencana kunjungan Presiden Prabowo ke Afrika Selatan, 2026 juga menjadi peringatan 400 tahun Hari Lahir Syekh Yusuf, salah satu tokoh besar asal Gowa yang berpengaruh di Afrika Selatan.

"Momentum ini sangat strategis. Kita bisa memberikan kontribusi budaya dari Indonesia, khususnya Gowa, kepada masyarakat diaspora dan masyarakat Afrika Selatan," katanya.

Ia menyatakan Kementerian Kebudayaan siap memberikan dukungan dalam berbagai bentuk hingga kolaborasi dengan sektor swasta.

"Kami telah membentuk Dewan Pengatur Museum dan Cagar Budaya, yang juga melibatkan pengusaha dan pecinta budaya. Mereka siap mendukung pelestarian budaya Indonesia, termasuk di luar negeri," ucapnya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |