Kemenbud dukung ekspresi anak lewat pameran seni

2 months ago 17

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melalui Badan Pengelolaan Usaha Museum dan Cagar Budaya menyatakan komitmennya untuk mendukung ruang-ruang ekspresi kreatif bagi generasi muda.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Badan Pengelolaan Usaha Museum dan Cagar Budaya, Esti Nurjadin dalam rangka kegiatan Kids Biennale Indonesia yang melibatkan anak-anak dalam praktik seni dan refleksi isu sosial.

“Kami menyambut positif kegiatan ini karena pendekatannya sangat strategis. Anak-anak diberikan ruang untuk berdialog melalui seni, menyampaikan ketakutan dan kegelisahan mereka yang selama ini mungkin tidak tersampaikan,” kata Esti dalam konferensi pers pembukaan Kids Biennale di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis.

Esti mengungkapkan, Kids Biennale Indonesia merupakan platform seni inklusif yang relevan dengan berbagai isu yang tengah dihadapi anak-anak saat ini seperti perundungan, identitas diri, hingga isu lingkungan.

Baca juga: Menbud usulkan penambahan anggaran untuk pemajuan budaya

Menurut Esti, museum dan cagar budaya tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau pameran karya seni, tetapi juga harus menjadi agen perubahan yang berdampak bagi masa depan.

Melalui dukungan ini, Kemenbud ingin memastikan bahwa ruang-ruang kebudayaan menjadi tempat yang hidup, terbuka, dan inklusif terutama bagi generasi muda yang akan memimpin masa depan bangsa.

"Seni memiliki kekuatan untuk menjadi media dialog yang bermakna, serta sarana membangun kepercayaan diri dan kesadaran sosial anak-anak sejak dini," ujarnya.

Ia menjelaskan, Badan Pengelolaan Usaha Museum dan Cagar Budaya yang kini berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU), mengelola 19 museum dan 34 cagar budaya di Indonesia.

Dengan skema BLU, pengelolaan diarahkan agar mandiri secara pendanaan dan mampu menghasilkan dampak langsung ke masyarakat.

Oleh karena itu, Esti menyampaikan bahwa kolaborasi serupa akan terus diperluas sebagai bentuk dukungan bagi kemajuan seni dan budaya.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama ke depannya. Bahkan mungkin bisa menyediakan lebih banyak lokasi di museum-museum kami untuk kegiatan serupa, sehingga lebih banyak anak-anak bisa terlibat,” ujarnya.

Baca juga: Menbud sebut penulisan sejarah untuk pemersatu bangsa

Baca juga: Menbud tekankan pentingnya pemeringkatan cagar budaya nasional

Baca juga: Menbud: Kepemimpinan daerah merupakan citra budaya kearifan lokal

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |