Kemenag beri kesempatan dai muda magang di pesantren

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama memberi kesempatan kepada para dai yang masuk program regenerasi pendakwah muda untuk magang di pesantren.

"Mereka akan belajar tidak hanya teori, tetapi praktik dakwah dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren," ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi di Jakarta, Selasa.

Sebanyak enam pesantren terpilih sebagai lokasi magang yang semua di Jawa Barat. Proses magang berlangsung selama lima hari pada Agustus 2025.

Ia menjelaskan enam pesantren yang menjadi lokasi magang dipilih dengan kriteria khusus.

Selain memiliki sistem taklim yang mapan, pesantren tersebut juga telah mengembangkan usaha produktif yang dikelola secara profesional.

"Kami ingin para dai muda bisa melihat model pemberdayaan ekonomi yang nyata, sehingga nanti mereka dapat menirunya di daerah masing-masing," kata dia.

Dia menjelaskan regenerasi dai pada era digital tidak cukup hanya menguasai materi dakwah.

Baca juga: BNPT minta para Dai muda ikut berperan berikan pesan perdamaian

Kemampuan mengelola ekonomi umat, ujarnya, menjadi faktor penting untuk kemandirian dan keberlanjutan misi dakwah.

Selama lima hari, para peserta akan terjun langsung dalam kegiatan pesantren, antara lain mengisi kajian, berdialog dengan santri, dan belajar mengelola unit usaha seperti percetakan, koperasi, toko bahan pokok, dan pertanian.

"Pengalaman ini akan menjadi bekal mereka sebagai agen perubahan di masyarakat," ujarnya.

Program magang ini juga menjadi ajang jejaring antara para dai muda dengan pengasuh pesantren dengan harapan kolaborasi ini terus berlanjut pasca-magang.

Salah satu kiai pengasuh Ponpes Al Luthfah Bandung Barat KH Ahmad Muhibban mengungkapkan profesi dai pekerjaan mulia yang menuntut integritas, kesabaran, dan keikhlasan.

"Tidak ada pekerjaan paling mulia daripada dai," ujarnya.

Menurut dia, dai harus tampil tegas, berakhlak mulia, dan mampu menyesuaikan metode dakwah dengan kondisi masyarakat.

"Kalian (para dai) harus bisa membaca medan dan menjawab kebutuhan mereka yang benar-benar membutuhkan pencerahan," kata dia.

Kasubdit Dakwah dan Hari Besar Islam (HBI) Ditjen Bimas Islam Kemenag Amirullah menjelaskan secara teknis magang ini tahap praktik dari seluruh pembekalan teori yang diberikan pada kegiatan PCDM 2025 di Asrama Haji Pondok Gede.

Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari, 4–8 Agustus 2025, diikuti 200 peserta terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia dengan usia maksimal 25 tahun.

Baca juga: Kemenag latih 200 calon dai muda sebagai langkah regenerasi

Baca juga: Pemprov DKI dorong ruang kreativitas dai bagi generasi muda

Baca juga: Baznas kirim 52 imam dan dai muda ke sejumlah wilayah selama Ramadhan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |