Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyepakati penguatan kolaborasi untuk mendorong transformasi sektor maritim berbasis pendidikan tinggi, riset terapan, dan inovasi teknologi.
"Sangat erat kaitannya KKP dengan riset-riset yang ada di kementerian kami. Nanti kita juga akan ajak teman-teman dari kampus yang sudah melakukan penelitian-penelitian, sehingga riset kita bisa berdampak untuk kemajuan perikanan, untuk kemajuan bangsa, kelautan bangsa Indonesia," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Menteri Brian menegaskan bahwa hasil-hasil riset yang dikembangkan di perguruan tinggi perlu diarahkan agar memberi dampak nyata bagi pembangunan sektor maritim.
Ia juga menegaskan pentingnya penguatan kerja sama dan kolaborasi lintas kementerian untuk mendorong pemanfaatan hasil penelitian secara luas, untuk mendukung pembangunan nasional.
Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut empat agenda prioritas dalam kerja sama tersebut, yaitu penguatan pendidikan, riset garam, pengembangan rumput laut, serta pemanfaatan teknologi energi surya.
Baca juga: Mendiktisaintek: Penguasaan sains dan teknologi kunci Indonesia maju
Ia menekankan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi bagian penting dalam mewujudkan perikanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Kapal nelayan yang one day fishing, untuk kemudian akan dikembangkan dengan solar cell. Jadi akan tidak menggunakan lagi BBM. Dengan demikian, kita akan jauh lebih efisien dan lebih bersih secara lingkungan," papar Sakti.
Sebagai langkah awal, jelas Sakti, akan dilakukan uji coba kapal nelayan bertenaga surya di wilayah pesisir yang memiliki aktivitas tangkap harian.
Diketahui, teknologi ini dirancang untuk menggantikan BBM dengan energi terbarukan, menggunakan sistem baterai dan panel surya yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional nelayan.
Riset-riset terkait garam dan rumput laut juga akan terus dikembangkan melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, kementerian, dan pelaku usaha.
Di samping itu, kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa Indonesia harus bisa swasembada produksi garam secara nasional, sehingga tidak perlu impor lagi.
Baca juga: Kemdiktisaintek dorong aktifnya kembali asosiasi keilmuan di Indonesia
Baca juga: Mendiktisaintek dorong TSTH2 jadi Kawasan Sains dan Teknologi Unggul
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.