Keluarga temui pekerja migran korban penyiksaan majikan di Malaysia

1 day ago 2

Temanggung (ANTARA) - Pihak keluarga dari Temanggung berangkat menemui pekerja migran Indonesia (PMI), Seni (47), asal Dusun Letih Desa Mergowati, Kabupaten Temanggung yang menjadi korban penyiksaan majikan di Malaysia.

Bupati Temanggung Agus Setyawan di Temanggung, Sabtu, menjelaskan Ricky Alvian yang merupakan anak kandung korban dan Lilin Triyanah (keponakan) berangkat ke Malaysia usai memperoleh lampu hijau dari Kedutaan Besar Malaysia bahwa korban sudah dapat ditemui oleh pihak keluarga.

Baca juga: Indonesia apresiasi langkah cepat Malaysia usut kasus eksploitasi PMI

Sebagai bentuk dukungan moril, mereka didampingi secara langsung istri Bupati Temanggung Panca Dewi, dengan menggunakan biaya pribadi bertolak ke Negeri Jiran melalui Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.

"Rabu, 3 Desember 2025, Kedutaan Besar Malaysia memberikan kabar bahwa Ibu Seni sudah boleh dijenguk puteranya. Setelah menyelesaikan berbagai dokumen persyaratan, kami fasilitasi keberangkatan pihak keluarga dengan didampingi istri saya dengan biaya sendiri, karena izin ke luar negeri saya tidak keluar," katanya.

Ia berharap pertemuan antara korban dengan pihak keluarga, terutama puteranya, dapat menjadi penawar rindu lantaran mereka sudah tidak pernah lagi bertatap muka selama 21 tahun terakhir.

"Semoga pertemuan antara Ibu Seni dan keluarga, dapat membuka memori lama karena 21 tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu," katanya.

Putera kandung Seni, Ricky Alvian mengaku sangat bahagia bercampur haru dengan keberangkatannya ke Malaysia guna berjumpa sang ibu yang tidak pernah dijumpai selama kurun waktu puluhan tahun terakhir.

Baca juga: Dubes: Pelaku penganiayaan keji PMI di Malaysia orang berpendidikan

Baca juga: Dubes: WNI jangan coba-coba bekerja di Malaysia secara nonprosedural

Dirinya juga berharap agar kasus yang mendera ibu kandungnya dapat segera terselesaikan, sehingga Seni dapat berkumpul kembali dengan pihak keluarga di Temanggung.

"Meskipun sempat berkomunikasi, tetapi saya masih memiliki sedikit rasa canggung kalau nanti ketemu langsung dengan ibu. Apalagi, sudah 21 tahun lamanya tidak berjumpa. Semoga semuanya berjalan penuh kelancaran," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |