"Kelahiran Kembali Hutan Mangrove" Diskusi Pertukaran Pembangunan Berkelanjutan Tiongkok-Indonesiadi Jakarta

9 hours ago 5

Jakarta, Indonesia, (ANTARA/PRNewswire)- Pada tanggal 19 Mei, "Kelahiran Kembali Hutan Mangrove" Diskusi Pertukaran Pembangunan Berkelanjutan Tiongkok-Indonesia secara resmi diselenggarakan di Jakarta. Lebih dari seratus tamu undangan terhormat, yang terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, serta pimpinan perusahaan dari Tiongkok, Indonesia, Kamboja, Malaysia, dan negara-negara lainnya, turut hadir membahas upaya pelestarian ekologi hutan mangrove serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Gao Anming, Pemimpin Redaksi China International Communications Group (CICG), menyampaikan bahwa dalam tema diskusi pelestarian hutan mangrove, pihaknya akan terus berperan sebagai jembatan komunikasi, dan membangun platform pertukaran persahabatan, serta bersama-sama mengeksplorisasi keseimbangan antara pelestarian ekologi dan pembangunan ekonomi. Hal ini sekaligus menjadi "Komitmen Penghijauan" yang nyata.

Wang Siping, Atase Bagian Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, menegaskan bahwa kerja sama kedua negara dalam bidang pelestarian hutan mangrove dan keanekaragaman hayati memiliki potensi yang sangat besar. Tahun ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Tiongkok siap memperluas kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk mendorong kemajuan kemitraan strategis yang erat antara kedua negara.

Zhao Shibin, General Manager China Energy Investment Group, China Guodian Power Development Co.,Ltd juga menekankan bahwa perlindungan ekologi bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan yang mutlak demi menjaga kelangsungan peradaban umat manusia. Perluasan area hutan mangrove telah membuka lapangan kerja baru yang menjadi mata pencaharian penting bagi banyak warga pesisir. Upaya ini mencerminkan tanggung jawab sosial bersama dalam menjaga lingkungan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan ekosistem yang sehat sebagai rumah bersama.

Dalam sesi utama, para akademisi dari berbagai negara menyampaikan pandangan dan hasil riset terkait pelestarian hutan mangrove, serta menyuarakan gagasan dengan tema "Lindungi Hutan Mangrove Demi Masa Depan Laut Kita"

Linda Krisnawati, Penyuluh lingkungan hidup ahli madya kementerian lingkungan hidup republik Indonesia, menuturkan bahwa rehabilitasi hutan mangrove memiliki nilai penting bagi ekosistem laut dan pengembangan perikanan. Beliau juga berharap bisa menjalin kolaborasi lebih erat dengan Tiongkok dalam pengembangan teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Meas Rithy, Wakil Direktur Departemen Konservasi Laut dan Zona Pesisir, Kementerian Lingkungan Hidup, Kamboja, menyatakan bahwa rehabilitasi mangrove tidak hanya merupakan tujuan lingkungan, tetapi juga simbol kerja sama lintas negara dan lintas sektor. Beliau juga mengimbau semua pihak untuk turut berperan aktif dalam pelestarian hutan mangrove dan rehabilitasi ekosistem laut, serta bersama-sama membangun masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh menghadapi perubahan.

Acara ini diselenggarakan bersama oleh China International Communications Group (CICG), China Energy Investment Group, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan generasi muda Tiongkok dan Indonesia bersama-sama membacakan Inisiatif Jakarta "Pelestarian Hutan Mangrove, Upaya Menjaga Paru-Paru Bumi dan Tembok Laut"

SOURCE China International Communications Group

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |