Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto terkait kasus MinyaKita memperingatkan para pengusaha ataupun pejabat yang berwenang untuk tidak mengorbankan rakyat hanya demi keuntungan sesaat.
Presiden kemudian juga memperingatkan tidak ada orang yang kebal hukum manakala mereka terbukti berbuat kejahatan merugikan negara dan mengorbankan kepentingan rakyat hanya untuk keuntungan pribadi atau kelompoknya.
“Pesan Presiden adalah tidak boleh ada lagi, siapa pun itu, menari-nari di atas penderitaan rakyat," ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, meneruskan pesan Presiden.
Dia menekankan pesan Presiden bahwa jangan sampai karena ingin memperoleh keuntungan sesaat, kemudian banyak rakyat yang dikorbankan, seperti mengurangi timbangan, mengurangi kualitas, mengurangi volume.
"Itu kan sudah jelas kejahatan ya,” kata Wamentan.
Baca juga: Wapres : penguatan pengawasan penting cegah kasus MinyaKita terulang
Dia melanjutkan saat ini ada tiga perusahaan yang telah dilaporkan ke kepolisian, kemudian kemarin (11/3) ada dua perusahaan di Surakarta, Jawa Tengah, yang baru ditemukan juga terlibat ikut mengurangi jumlah minyak goreng yang dijual dalam kemasan.
“Kalau kita ngomong agama, itu sudah jelas ada di Al Quran, mengurangi timbangan itu masuk neraka ancamannya. Tetapi, sebelum masuk neraka, nanti di akhirat masuk neraka, juga akan ditindak tegas,” kata Sudaryono.
Dia menyebut Presiden saat ini tegas tidak ingin masih ada yang main-main dengan kepentingan rakyat.
“Dulu-dulu mungkin (masih ada yang main-main). Nah, kalau sekarang, Pak Prabowo ingin sekali rakyat mendapatkan kualitas pelayanan, baik produk maupun jasa yang baik, dengan kualitas semestinya. Yang seharusnya 1 liter dengan kualitas tertentu, ya (rakyat harus dapat) segitu,” kata Sudaryono.
Baca juga: Polri ingatkan sanksi bagi oknum yang kurangi takaran minyak goreng
Wamentan, saat ditanya apakah Presiden marah dengan temuan kasus MinyaKita, kemudian menjawab siapa pun pasti marah, bukan hanya Presiden.
“Ya bagaimana? Masa enggak marah? Yang marah itu enggak hanya Presiden, kita semua juga marah,” kata Wamentan.
Oleh karena itu, Presiden, sebagaimana disampaikan oleh Sudaryono, memperingatkan siapa pun yang melanggar aturan dan merugikan rakyat, akan ditindak tegas.
“Dengan adanya tindakan tegas ini akan ada efek jera. Orang juga enggak akan ngulangi, yang mau niat, tidak akan meneruskan,” sambung Sudaryono.
Baca juga: Kemendag temukan indikasi penggunaan minyak non-DMO untuk MinyaKita
Kasus MinyaKita menjadi sorotan publik sejak pekan pertama Maret 2025 setelah adanya beberapa temuan volume minyak goreng MinyaKita yang dijual tak sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam label kemasan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menemukan ketidaksesuaian isi minyak goreng MinyaKita saat dia melakukan inspeksi mendadak di Pasar Gede Solo, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (11/3).
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025