Jakarta (ANTARA) - Di era digital saat ini, bisnis online menjadi peluang yang menjanjikan bagi siapa saja yang ingin merintis usaha sendiri. Dengan modal yang fleksibel dan jangkauan pasar yang luas, siapa pun bisa memulai bisnis online, bahkan dari nol.
Namun, tanpa strategi yang tepat, perjalanan ini bisa terasa membingungkan. Lalu, bagaimana cara memulai bisnis online agar sukses? Berikut ini adalah cara praktis bagi pemula untuk membangun bisnis online yang menguntungkan, dari nol, dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: Terapkan strategi 4C agar bisnis tetap diminati di era digital
Strategi bisnis online dari nol bagi pemula
1. Menentukan jenis bisnis yang sesuai
Ada banyak pilihan bisnis yang dapat dijalankan untuk mendapatkan keuntungan. Dari sekian banyak jenis usaha, sebaiknya pilih yang sesuai dengan minat atau keahlian yang kamu miliki.
Salah satu contoh bisnis online yang cukup menjanjikan adalah berjualan pakaian melalui media sosial atau platform e-commerce. Bagi yang memiliki modal besar serta ketertarikan di dunia fashion, membuka usaha pakaian sendiri seperti distro atau toko online bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, jika modal masih terbatas, ada alternatif lain seperti menjadi reseller atau dropshipper yang tidak memerlukan stok barang sendiri.
2. Melakukan riset pasar
Setelah menentukan jenis usaha yang ingin digeluti, langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar. Dengan memahami tren dan kebutuhan konsumen di daerah tertentu, peluang bisnis bisa lebih maksimal.
Gunakan alat seperti Google Trends atau lakukan survei langsung untuk mengetahui produk apa yang tengah diminati. Proses ini sangat penting karena dapat membantu Anda menemukan peluang bisnis yang lebih potensial dan mengurangi risiko kerugian.
3. Memilih produk yang akan dijual
Dalam merintis bisnis online, pemilihan produk menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dengan matang. Setiap produk memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing, termasuk tingkat persaingan di pasaran.
Semakin banyak kompetitor yang menjual produk serupa, maka persaingan pun akan semakin ketat. Oleh karena itu, memilih produk yang memiliki daya tarik unik atau sulit ditemukan di wilayah tertentu bisa menjadi strategi yang efektif. Mulai dengan menjual produk di area sekitar sebelum memperluas jangkauan ke pasar yang lebih luas.
Baca juga: Tips mulai bisnis produk kebutuhan ibu dan bayi di "e-commerce"
4. Menentukan target konsumen
Setelah menetapkan produk yang akan dipasarkan, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa yang menjadi target pembeli. Segmentasi pelanggan harus dibuat secara spesifik agar strategi pemasaran lebih tepat sasaran.
5. Menganalisis kompetitor
Dalam menjalankan bisnis online, memahami kekuatan dan kelemahan kompetitor adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Dengan melakukan analisis pesaing, Anda bisa menemukan celah untuk mengembangkan strategi yang lebih baik.
Coba cari nama usaha kompetitor melalui mesin pencari dan periksa apakah mereka memiliki akun media sosial atau terdaftar di Google My Business. Baca ulasan pelanggan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk mereka. Jika perlu, beli dan coba langsung produk dari kompetitor agar bisa membandingkan kualitas serta menawarkan keunggulan yang lebih kompetitif.
6. Menentukan model bisnis
Memilih model bisnis yang tepat sangat penting saat memulai usaha online. Sesuaikan pilihan dengan modal dan sumber daya yang tersedia. Selain menjual produk sendiri, Anda bisa mencoba bisnis jastip, reseller, atau dropshipper sebagai alternatif yang lebih fleksibel.
Baca juga: Tren perilaku konsumen yang bisa diadaptasi pelaku bisnis di tahun ini
7. Melakukan promosi
Agar bisnis semakin dikenal, promosi menjadi langkah yang tak boleh dilewatkan. Selain iklan berbayar, manfaatkan media sosial dan daftar di Google My Business untuk meningkatkan visibilitas. Semakin optimal strategi pemasaran, semakin besar peluang menarik pelanggan baru.
8. Menjaga kualitas produk
Baik sebagai produsen, reseller, atau dropshipper, memastikan kualitas produk adalah hal yang utama. Bagi penjual langsung, perhatikan bahan dan proses produksi. Sementara itu, reseller dan dropshipper bisa meninjau ulasan pemasok sebelum menawarkan produk kepada pelanggan.
9. Mengevaluasi kinerja bisnis
Pantau perkembangan bisnis secara rutin, mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga efektivitas pemasaran. Dari hasil evaluasi, Anda bisa menemukan aspek yang perlu diperbaiki agar bisnis tetap kompetitif dan terus berkembang.
10. Membangun loyalitas pelanggan
Interaksi yang baik dengan pelanggan dapat meningkatkan kepuasan dan mendorong mereka untuk kembali berbelanja. Berikan layanan terbaik agar kepercayaan pelanggan terjaga, sehingga bisnis bisa berkembang lebih stabil dalam jangka panjang.
Baca juga: "Ngupee PosAja" membekali UMKM kembangkan bisnis online
Baca juga: Empat kiat penjual tingkatkan bisnis daring di 2024 ala SleekFlow
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025