Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penindakan aksi premanisme yang kini tengah dilakukan jajarannya, tidak akan memperhatikan simbol-simbol organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.
Menurut dia, siapapun pihak yang melakukan aksi premanisme dan meresahkan masyarakat, akan ditindak oleh aparat di lapangan. Dia mengatakan bahwa akhir-akhir ini fenomena premanisme berkedok ormas bermunculan di mana-mana.
"Siapapun itu, sepanjang meresahkan masyarakat, kita tidak kompromi, kita tindak tegas," kata Listyo usai membuka Rakernis Baharkam Polri dan Brimob Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan bahwa Polri kini sedang fokus untuk mengawal program-program pemerintah dalam upaya pertumbuhan ekonomi dan memperluas investasi. Maka pemberantasan premanisme, kata dia, salah satunya bakal dilakukan terhadap pihak-pihak yang mengganggu aktivitas industri
Menurut dia, jajaran Polri harus bersinergi dan mengawal kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Astacita, maupun visi dan misi program terbaik cepat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Ini menjadi komitmen kita bersama untuk menjaga dan mengawal pertumbuhan ekonomi dan investasi, di satu sisi mencarikan solusi," kata dia.
Dia pun meminta kepada jajarannya di lapangan agar selalu berkomunikasi dengan masyarakat agar bisa memahami lebih dekat tentang suatu hal yang menjadi keluhan, terutama soal aksi premanisme.
"Dan bisa melakukan respon cepat sesuai dengan tugas kita dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat di bidang keamanan dan hal lain," kata dia.
Baca juga: Kapolri minta Baharkam-Brimob hadir berantas premanisme
Baca juga: BKPM serahkan penyelesaian kasus di Cilegon kepada kepolisian
Baca juga: Polisi intensifkan pengamanan wilayah Bandara Soetta cegah premanisme
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025