Jabat Irjen Kemenag, Khairunas tekankan pengawasan berbasis risiko

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menegaskan arah pengawasan ke depan akan difokuskan pada pendekatan berbasis risiko hingga pemanfaatan teknologi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan di seluruh satuan kerja (satker) Kemenag.

"Audit kinerja juga, sekarang itu kita kedepankan audit kinerja berbasis risiko," ujar Khairunas di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Itjen Kemenag gagas pengawasan pelibatan organisasi masyarakat

Khairunas merupakan Irjen baru yang dilantik pada 9 Mei 2025, menggantikan posisi Faisal Ali Hasyim. Ia adalah produk asli Inspektorat Jenderal yang telah menjadi tim auditor sejak 1999.

Ia dikenal sebagai auditor yang tak pandang bulu. Bahkan, teman dekatnya sekalipun pernah ia periksa, karena terindikasi melakukan penyelewengan. Karena, bagi dia menjadi seorang auditor wajib memiliki integritas yang tak bisa ditawar.

"Bayangkan setelah tenis bareng, besoknya saya periksa. Saya periksa sampai turun rekomendasi sanksinya. Itu salah satu ujian integritas saya sebagai auditor waktu di Itjen Kemenag," kata dia bercerita.

Di bawah kepemimpinannya, ia menyebut pengawasan akan mengedepankan metode audit kinerja berbasis risiko. Satker dengan tingkat risiko tinggi akan menjadi prioritas utama, sementara yang berisiko rendah dapat diminimalkan intervensinya, tergantung hasil mitigasi risiko yang dilakukan terlebih dahulu.

Ia menjelaskan bahwa audit tidak harus dilakukan secara fisik ke daerah, melainkan bisa dilakukan secara hybrid, termasuk secara daring, menyesuaikan dengan keterbatasan jumlah auditor dan anggaran. Pendekatan ini dinilai lebih adaptif dengan tantangan saat ini.

"Kita tidak bisa mengandalkan pengawasan manual sepenuhnya. Makanya, kita manfaatkan data, seperti dari SPPE untuk audit online," kata dia.

Baca juga: Itjen Kemenag luncurkan Fraud Control Plan perkuat pengawasan bantuan

Baca juga: Itjen Kemenag tekankan empat poin layanan maksimal bagi masyarakat

Selain audit kinerja, Khairunas juga menyoroti pentingnya bentuk pengawasan lain, seperti review laporan keuangan, evaluasi, dan pemantauan, termasuk dalam pelaksanaan ibadah haji, baik di dalam maupun luar negeri.

Ketika bicara tentang target ke depan, Khairunas teringat pesan dari Menag Nasaruddin Umar agar bekerja dalam senyap tanpa meninggalkan jejak yang bakal membuat gaduh.

"Ibarat mengambil rambut dalam tepung. Rambutnya didapat, tapi tepungnya tidak berantakan atau menangkap ikan dalam kolam. Ikannya didapat, tetapi airnya tidak keruh," kata Khairunas mengutip pesan Menag.

Ia menekankan bagaimana kerja-kerja auditor nanti bisa memberikan value add (nilai tambah) bagi kementerian.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |