Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran mengatakan salah satu langkah mengimplementasikan kemerdekaan adalah dengan menghadirkan pembangunan yang makin merata dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat hingga ke pedalaman.
"Bukan tugas yang mudah, namun saya yakin, dengan semangat persatuan Huma Betang dalam bingkai NKRI, insya Allah, segala tantangan seberat apapun akan bisa kita atasi bersama," kata Agustiar di Palangka Raya, Minggu.
Karena itu dia menekankan bahwa pelaksanaan pembangunan yang Pemprov Kalteng lakukan adalah dengan memprioritaskan dari perdesaan atau pedalaman menuju perkotaan.
Gubernur mengatakan hal itu dalam rangka membangun Kalimantan Tengah lebih berkah, maju, sejahtera, dan menuju Indonesia Emas.
"Hal itu selaras dengan tema besar peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju," tegasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kemerdekaan dan kemajuan pembangunan Indonesia khususnya di Kalimantan Tengah, semua berkat perjuangan para tokoh pendahulu.
Kehadiran para sesepuh dan pejuang saat ini diyakini mampu menjadi sumber kekuatan, inspirasi, dan teladan bagi semua, terutama untuk memupuk semangat nasionalisme dan semangat persatuan.
"Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," ujarnya.
Karena itu menurut Agustiar, semangat tersebut harus terus dijaga dan ditanamkan khususnya kepada generasi muda, termasuk adik-adik Paskibraka, calon pemimpin di masa depan.
Dia mengatakan, khususnya generasi muda harus mampu melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pahlawan, yang telah rela berkorban harta, jiwa, dan raga, demi kemerdekaan bangsa.
"Kemerdekaan ini harus kita isi dengan kerja keras, kerja nyata, dan kerja bersama untuk membangun kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Rossa melantunkan "Indonesia Pusaka" di Istana Merdeka
Baca juga: Kalteng rayakan Hari Kemerdekaan bersama penyandang disabilitas
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.