Kala rakyat mengadu nasib di Pelataran Balai Kota

2 weeks ago 6
berjuang cari kerja. Demi anak-anak

Jakarta (ANTARA) - Sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin mengadu nasib dengan harapan meningkatkan taraf hidup.

Sayangnya, tak semudah itu mengais rezeki di Jakarta. Perlu usaha yang keras untuk bersaing dengan jutaan pencari kerja dari berbagai latar belakang pendidikan hingga tingkatan usia.

Belum lagi, rata-rata lowongan pekerjaan di Jakarta memiliki kriteria yang ketat. Mulai dari batasan usia, latar belakang pendidikan, hingga harus memiliki pengalaman kerja yang menunjang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2024, persentase tingkat pengangguran di Jakarta sebesar 6,21 persen. Dengan kata lain, Jakarta menempati posisi keenam secara nasional.

Tingkat pengangguran di Jakarta masih di bawah Jawa Barat, yakni 6,75 persen, Banten (6,68 persen), Papua Barat Daya (6,48 persen), Papua (6,48 persen) dan Kepulauan Riau (6,39 persen).

Namun, harapan baru muncul saat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo secara resmi membuka lapangan pekerjaan untuk Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), termasuk posisi Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

Khusus PPSU, Pramono mengatakan, berdasarkan hasil rapat, pada periode pertama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka sebanyak 1.100 lowongan. Sementara di awal tahun depan, Pemprov DKI Jakarta akan membuka 506 lowongan.

Terlebih, Pramono menyebut bahwa dia sudah menyetujui persyaratan untuk menjadi PPSU hanya perlu lulusan SD atau setidaknya mampu membaca dan menulis. Sementara untuk batasan usia PPSU, Pramono menetapkan maksimal 58 tahun.

Hal ini pun menjadi angin segar bagi masyarakat. Kini, mereka memiliki harapan untuk bisa mengais rezeki di Jakarta.

Pemprov buka rekrutmen PPSU

Sejak kemarin (22/4), kerumunan masyarakat tampak memadati Balai Kota DKI mulai pagi hingga siang hari. Di bawah teriknya matahari Jakarta, ratusan orang mengular di pelataran Balai Kota.

Mereka berpakaian formal sambil menenteng map berisi dokumen yang dibutuhkan untuk melamar. Sebagian mengaku rela berangkat dari rumah sejak subuh, membawa map cokelat berisi fotokopi ijazah, juga KTP.

Mereka juga membawa secarik harapan, semoga diterima sebagai petugas PPSU.

Bagi mereka, lowongan ini bukan sekadar pekerjaan, tapi pintu keluar dari pengangguran yang kian mencekik di ibu kota.

Tak hanya para generasi muda, para ibu-ibu hingga bapak-bapak yang tampak sudah mulai renta juga ikut menunggu dalam antrean untuk menyerahkan berkas-berkasnya.

Salah satunya adalah Sumira (46) asal Jakarta Barat. Dia mengaku mendapatkan pengumuman rekrutmen PPSU dari grup pesan Whatsapp di RT rumahnya.

Dalam pesan broadcast yang dia terima, tertulis “dibuka lowongan pekerjaan untuk PPSU sebanyak 1.600 orang”.

Sumira mengaku pesan tersebut sempat menimbulkan pro kontra. Ada yang menyebut hanya hoaks namun ada juga yang membenarkan.

Oleh sebab itu, dirinya rela sejak pagi datang ke Balai Kota untuk memeriksa langsung kebenaran kabar itu. Dia pun bersyukur bahwa lowongan pekerjaan PPSU benar-benar dibuka.

"Kita kan namanya butuh kerja, walaupun ibu-ibu. Kita datang ke sini ternyata kata satpam ada Bu (pembukaan lowongan kerja). Dari jam 8 sampai jam 12,” ujar Sumira.

Sumira mengatakan, setelah memberikan berkas-berkas, dirinya diminta untuk menunggu selama tiga hari. Sumira mengaku belum mengetahui tahapan selanjutnya dari proses rekrutmen ini.

Ada juga Mariah (32) asal Jakarta Timur yang datang melamar pekerjaan sambil menggendong anaknya yang masih kecil. Dia mengaku, ingin membantu suaminya mencari nafkah demi menunjang kebutuhan keluarganya.

Dia terpaksa membawa sang anak untuk berpanas-panasan di tengah teriknya matahari. Sebab katanya, tak ada orang yang menjaga anaknya di rumah.

“Kasihan sih sebenarnya ya. Sudah rewel juga dari tadi. Tapi namanya berjuang cari kerja. Demi anak-anak juga kan,” kata Mariah.

Meski sudah mengantre dan berpanas-panasan, tak semua masyarakat beruntung bisa menyerahkan berkas di hari itu. Beberapa bahkan kecewa karena kehabisan nomor antrean, sehingga harus kembali lagi esok harinya untuk menyerahkan berkas.

Hingga Rabu pagi tadi, masyarakat juga tampak kembali ke Balai Kota. Namun berbeda dari mekanisme kemarin, mereka mengantre di depan Gerbang Balai Kota, dan satu persatu dipanggil masuk ke pelataran untuk menyerahkan berkas.

Di depan pelataran Balai Kota pun sudah disediakan meja panjang. Beberapa petugas pun berbaris sambil menerima lalu memeriksa berkas-berkas dari masyarakat.

Para pelamar PPSU menyerahkan berkas kepada petugas di depan plataran Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

Para pelamar mengaku sengaja kembali ke Balai Kota meski sudah diimbau untuk menyerahkan berkas ke Kelurahan atau Kecamatan.

Sebab, mereka takut berkas yang mereka serahkan tak benar-benar diproses. Mereka juga khawatir proses perekrutan tak berjalan transparan dan banyak pelamar-pelamar “titipan” yang diterima lewat jalur “orang dalam”.

“Mending langsung ke pusatnya. Takutnya sia-sia kalau ke Kelurahan,” kata Fahmi (33) asal Jakarta Utara.

Tanggapan Pemprov DKI Jakarta

Menanggapi terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah angkat bicara. Pramono mengimbau agar para pelamar tak perlu ke Balai Kota melainkan dapat melalui Kelurahan atau Kecamatan.

Pramono menjelaskan bahwa dalam proses rekrutmen PPSU, sebelum penerimaan diputuskan, dirinya sudah meminta kepada seluruh Wali Kota Jakarta yang mendapatkan alokasi untuk terlebih dulu melapor kepada dirinya maupun Wakil Gubernur Rano Karno.

Menurutnya, hal ini dilakukan dengan tujuan agar kecurigaan adanya rekrutmen dengan “orang dalam” tidak timbul lagi di masyarakat.

“Supaya kecurigaan, tidak transparan itu hilang. Karena itulah yang menjadi persoalan di PPSU,” kata Pramono.

Kendati demikian, Pramono menghargai upaya masyarakat yang sudah jauh-jauh dan berpanas-panasan datang ke Balai Kota.

Dia menilai, hal ini menggambarkan bahwa memang harapan orang untuk bekerja sebagai PPSU terbilang sangat tinggi.

Di sisi lain, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik DKI Jakarta, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim menjelaskan bahwa saat ini, Pemprov DKI sedang menyiapkan sistem pendaftaran online agar proses rekrutmen bisa dilakukan dengan lebih mudah, efisien, dan nyaman bagi masyarakat.

Chico menjelaskan para pelamar nantinya dapat mengakses informasi melalui situs resmi Pemprov DKI Jakarta di https://www.jakarta.go.id/loker.

Selain itu, masyarakat juga dapat langsung mengakses situs resmi dari instansi atau unit kerja yang membuka rekrutmen PJLP sesuai kebutuhannya.

Baca juga: Warga diimbau tak datangi Balai Kota untuk lamar PPSU

Baca juga: Rekrutmen PPSU bisa dilakukan di kelurahan atau kecamatan Jakarta

Baca juga: Gubernur DKI jamin rekrutmen PPSU berjalan transparan dan diawasi

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |