Bandung (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Jawa Barat, sempat menghentikan perjalanan beberapa kereta api, imbas gempa di 6.48 LS, 107.24 BT, sekitar Tenggara Bekasi yang terasa kuat di Karawang, Purwakarta dan Jakarta dengan M 4,7 di kedalaman 10 km pada Rabu ini.
"Perjalanan kereta api kami hentikan sementara setelah didapat info gempa dari BMKG dan juga dirasakan gempa di sejumlah stasiun di wilayah Daop 2 Bandung," kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo di Bandung, Rabu.
Jajaran KAI Daop 2 Bandung, kata dia, segera melakukan pemeriksaan pada seluruh jalur KA yang berdekatan dengan lokasi terasanya gempa dan juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah jembatan dan terowongan yang ada.
"Pemeriksaan prasarana KA dan penghentian perjalanan KA sementara waktu harus kami lakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan KA," ucap Kuswardojo.
Dia mengatakan sejumlah perjalanan KA di wilayah Daop 2 Bandung yang dihentikan sementara antara lain :
- KA 134 (Parahyangan) di Stasiun Purwakarta
- KA 300 (Cikuray) di Stasiun Sasaksaat
- KA 139 (Parahyangan) di Stasiun Sasaksaat
- KA 345 (Siliwangi) di Stasiun Cianjur
Gempa dirasakan di wilayah Daop 2 Bandung meliputi daerah antara Stasiun Cibungur sampai Maswati serta lintas Cianjur dari stasiun Cipatat sampai Gandasoli.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap prasarana maka pada pukul 20.59 WIB semua lintas dinyatakan aman dan KA dapat melanjutkan perjalanan kembali.
"KAI memohon maaf atas tertundanya perjalanan beberapa KA tersebut dan berterimakasih atas kesabaran pengguna jasa KA yang terdampak dengan tetap sabar menunggu dan mengikuti arahan petugas baik di dalam KA maupun di stasiun," tutur Kuswardojo.
Baca juga: KAI Daop 2 catat 89 ribu pengguna kereta pada libur HUT Ke-80 RI
Baca juga: Sejumlah kereta terlambat imbas anjloknya Argo Bromo Anggrek di Subang
Baca juga: Tiket KA Pasundan akan naik seiring penggunaan kereta ekonomi baru
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.