Kadin DKI akui pengusaha sulit cari pekerja dengan integritas

2 months ago 8
sekecil apapun usaha yang dibangun oleh pengusaha, hal yang dia butuhkan adalah integritas

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengakui pengusaha saat ini kesulitan mencari karyawan yang berintegritas di tengah lulusan sarjana yang jumlahnya banyak.

"Antara dunia pendidikan dengan dunia usaha, itu susah mencari orang yang memang integritas. Kesenjangannya besar. Jadi, yang sarjana banyak," kata dia dalam podcast produktivitas Jakarta bertema "Membangun Budaya Integritas untuk Peningkatan Produktivitas Menuju Visi Jakarta sebagai Kota Global" di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ketua Kadin DKI bagikan tiga kunci sukses bekerja

Integritas merupakan keselarasan antara apa yang diyakini, dikatakan, dan dilakukan. Seseorang dengan berintegritas, sambung Diana, akan meningkat produktivitasnya. Karena itu, saat merekrut calon karyawan, pengusaha tidak hanya melihat dari segi pendidikan tetapi juga integritasnya.

"Ternyata di dalam kita berinteraksi dengan pekerja lebih utama adalah integritas," ujar dia.

Di sisi lain, integritas juga perlu dimiliki pengusaha sendiri. Menurut Diana, sekecil apapun usaha yang dibangun oleh pengusaha, hal yang dia butuhkan adalah integritas.

Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Periode 2003-2006, Moedjiman menyampaikan pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Kompetensi ini merupakan sinergitas antara perilaku, pengetahuan, dan kemampuan.

Baca juga: DKI buka lowongan 10 ribu tenaga halal dengan gaji di atas Rp4 juta

"Attitude (perilaku) itu di dalamnya integritas dan produktivitas. Integritas itu komponennya kejujuran, konsistensi dalam melakukan apa yang dikatakan dengan berlakunya, tanggung jawab, prinsip-prinsip moral termasuk disiplin," ujar dia.

Kemudian terkait produktivitas yakni apapun yang dikerjakan harus efisien dan berkualitas hasilnya sehingga akan menimbulkan daya saing.

"Membangun integritas sama membangun budaya produktif, itu menurut saya fungsi keberhasilan pembangunan nasional," kata Moedjiman.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bahwa komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri dari 5,14 juta orang penduduk bekerja dan 338,39 ribu orang pengangguran.

Baca juga: Dunia usaha berharap hubungan dengan gubernur baru Jakarta makin kuat

Apabila dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja, dan pengangguran masing-masing bertambah sebanyak 41,62 ribu orang, 30,82 ribu orang, dan 10,80 ribu orang.

Adapun tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak yaitu Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil sebesar 23,38 persen; Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,37 persen; serta Pengangkutan sebesar 11,93 persen.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |