Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) memperkuat kolaborasi untuk menjaga kualitas dan distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di setiap daerah.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam pernyataan di Jakarta, Kamis menyampaikan, pihaknya bakal berkontribusi secara maksimal dalam menjalankan program ini, serta menegaskan komitmen dunia usaha agar mendukung keberlanjutan MBG.
"Kami benar-benar ingin memberikan yang terbaik, khususnya terkait isu kesehatan. Dengan sosialisasi yang baik, publik akan memahami bahwa pemerintah, BGN, dan seluruh partisipan memiliki niat tulus dalam menyukseskan program ini,” kata dia.
Disampaikan dia, program MBG telah diperkenalkan diberbagai forum internasional, serta banyak pihak memberikan apresiasi mengingat program ini berjalan melalui skema public-private partnership yang efektif.
Baca juga: BGN: Seluruh SPPG harus miliki sertifikat HACCP terakreditasi KAN
“Kami banyak menyosialisasikan MBG di luar negeri, terakhir di Kanada dan Amerika Serikat. Banyak pihak mengagumi bagaimana program ini dijalankan bukan hanya dengan skala besar, tetapi juga melalui kolaborasi publik dan swasta yang sukses,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pelaksana Tugas Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia Chandra Tirta Wijaya menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan BGN dan para mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara hybrid pada 29 September.
Rapat tersebut digelar untuk merespons sejumlah masalah yang muncul, termasuk kasus keracunan di beberapa SPPG. Ia mengingatkan agar mitra SPPG memperhatikan kebersihan, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan.
"Target kita adalah zero accident. Jangan sampai ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah,” kata dia.
Baca juga: SAS: Program MBG misi peradaban masa depan Indonesia
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan, pentingnya pengawasan keamanan pangan. Ia menyampaikan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto agar seluruh dapur MBG memiliki tenaga juru masak terlatih demi menjaga kualitas layanan.
“Jangan sampai makanan yang dikirim mengandung zat berbahaya atau sudah basi. Tes cepat juga diminta dilakukan, sebagaimana yang diterapkan di seluruh dapur SPPG milik Polri,” kata Dadan.
Baca juga: Pakar UMY: Usulan UU MBG jamin keberlanjutan program gizi anak
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.