Jakarta (ANTARA) - Jumlah pengguna aktif mingguan chatbot kecerdasan buatan ChatGPT meningkat pesat dari 300 juta pada Desember 2024 menjadi 400 juta pada Februari 2025.
Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh firma modal ventura Andreessen Horowitz (a16z) pada Kamis (6/3), ChatGPT sebelumnya butuh waktu sembilan bulan untuk meningkatkan jumlah pengguna aktif mingguan dari 100 juta pada November 2023 menjadi 200 juta pada Agustus 2024.
ChatGPT punya 100 juta pengguna aktif bulanan hanya dalam dua bulan setelah dirilis sebagai pratinjau riset pada November 2022, menjadikannya sebagai aplikasi yang paling cepat mencapai tonggak tersebut menurut siaran TechCrunch pada Kamis (6/3).
Pada November 2023, ChatGPT mencapai tonggak pencapaian baru dengan pengguna aktif mingguan 100 juta, yang terus meningkat menjadi 300 juta pada Desember 2024 dan 400 juta pada Februari 2025.
Menurut a16z, permintaan awal konsumen terhadap ChatGPT lebih banyak didorong oleh faktor kebaruan. Konsumen tertarik untuk mencoba aplikasi baru meski belum yakin apakah itu cocok dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Pertumbuhan jumlah pengguna aktif ChatGPT terbaru terjadi setelah peluncuran model dan fitur baru, termasuk GPT-4o yang menambahkan kemampuan multimodal.
Penggunaan ChatGPT melonjak dari April hingga Mei 2024, tidak lama setelah peluncuran model tersebut.
Jumlah pengguna aplikasi kembali meningkat dari Juli hingga Agustus 2024, setelah kehadiran Advanced Voice Mode.
Di samping itu, seri model o1 berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan aplikasi pada September hingga Oktober 2024.
Baca juga: OpenAI berencana hadirkan fitur AI pembuat video di ChatGPT
Baca juga: OpenAI luncurkan model AI baru GPT-4.5 untuk pengguna ChatGPT Plus
Pertumbuhan pengguna ChatGPT di perangkat seluler tercatat lebih konsisten.
Jumlah pengguna aplikasi seluler ChatGPT meningkat 5 persen hingga 15 persen setiap bulan selama setahun terakhir.
Sebanyak 175 juta dari total 400 juta pengguna aktif mingguan kini mengakses aplikasi melalui perangkat seluler.
Laporan perusahaan juga menyoroti dampak hadirnya pesaing seperti DeepSeek terhadap pasar.
Dalam waktu 10 hari sejak diluncurkan, aplikasi ini langsung menduduki peringkat kedua secara global dan meraih posisi kedua di perangkat seluler pada Februari 2025, merebut 15 persen dari basis pengguna seluler ChatGPT.
Di platform seluler, pengguna DeepSeek bahkan lebih aktif dibandingkan pengguna Perplexity dan Claude menurut data dari penyedia intelijen mobile Sensor Tower.
Kendati demikian, DeepSeek masih tertinggal dari ChatGPT dalam hal keterlibatan pengguna.
Baca juga: China luncurkan model AI pertama untuk diagnosis penyakit langka
Baca juga: Geely dan DeepSeek selesaikan integrasi model AI untuk mobil pintar
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025