Jeju bidik kerja sama pengembangan energi terbarukan di Jakarta, Yogya

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Otonomi Khusus Jeju disebut tengah membidik kerja sama pengembangan energi terbarukan di wilayah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Cecep Herawan kepada ANTARA di Seoul beberapa waktu lalu mengatakan sebagai daerah khusus, Jeju memiliki keleluasaan untuk melakukan pengelolaan kawasan, salah satunya terkait kemandirian energi dengan energi terbarukan di wilayah tersebut.

“Salah satu yang ingin mereka kembangkan dengan Jakarta adalah menyalin dan mengimplementasikan kemandirian energi dengan energi terbarukan di pulau-pulau di Kepulauan Seribu, sebagaimana yang dilakukan di Jeju,” kata Cecep, sebagaimana ditulis di Jakarta, Senin.

Dia menuturkan kerja sama antara DKI Jakarta dengan Jeju saat ini terus dimatangkan. Seiring dengan rencana tersebut, Provinsi Jeju juga tengah membidik kerja sama serupa di Provinsi DI Yogyakarta.

“Dengan Yogyakarta masih pembahasan awal. Tapi artinya, kerja sama yang terjalin tidak hanya pertukaran masyarakat, tapi juga bagaimana potensi kedua wilayah bisa saling melengkapi,” ujar Cecep.

Selain sektor energi, dia mengungkapkan kerja sama di sektor pariwisata juga telah lama terjalin antara Indonesia dan Jeju, misalnya kemitraan antara Bali dengan Jeju yang meliputi sejumlah program pengembangan kedua wilayah, terutama kerja sama pelatihan, pendidikan, dan promosi wisata.

“Indonesia dan Jeju punya sejarah kemitraan yang panjang, bahkan kemitraan antara Jeju dengan Bali jadi yang terpanjang, sudah berlangsung 36 tahun,” tutur Cecep.

Gubernur Provinsi Otonomi Khusus Jeju Oh Young-hun dalam sesi wawancara bersama wartawan ASEAN dalam ASEAN Journalists Invitation Program di Jeju, Korea Selatan, Rabu (12/11/2025). (ANTARA/Ade Irma Junida).

Terpisah, Gubernur Provinsi Otonomi Khusus Jeju Oh Young-hun dalam wawancara dengan sejumlah media ASEAN di Jeju, Rabu (12/11), mengungkapkan provinsi tersebut tengah serius mengembangkan transisi energi dan digitalisasi sehingga dapat menjadi destinasi yang berkelanjutan.

“Untuk menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, kami harus mengejar target transisi energi dan digitalisasi. Kami juga terus mendorong sistem energi terdistribusi serta terus meningkatkan bauran energi baru, termasuk lewat hidrogen,” ungkap dia.

Sementara itu, Jeju sendiri memiliki rencana Carbon Neutral 2035, yang membuat wilayah itu gencar melakukan transisi energi mendasar yang berfokus pada energi terbarukan dan hidrogen hijau.

Pada April 2025, untuk pertama kalinya di Republik Korea, 100 persen listrik Jeju berasal dari energi terbarukan dengan memanfaatkan fasilitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya, serta penyaluran balik kelebihan daya melalui jaringan kabel bawah laut.

Baca juga: ASEAN punya bangku khusus pada jalur trekking ASEAN-Korea Olle di Jeju

Baca juga: Mendag bahas tiga isu utama dalam APEC MRT di Jeju

Baca juga: RI-Jeju jajaki kerja sama sekolah ramah lingkungan, energi terbarukan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |