Jawa Tengah lampaui target medali pada PON Bela Diri 2025

3 hours ago 3

Kudus (ANTARA) - Jawa Tengah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 setelah mendapatkan 25 medali emas, 34 perak, dan 51 perunggu.

"Karena target awal kami hanya 24 medali emas. Tetapi, hingga cabang terakhir wushu pada hari ini Jateng berhasil meraih 25 emas, sehingga kami merasa kontingen Jateng memenuhi target," kata Ketua Kontingen Jateng Soedjatmiko di Kudus, Minggu.

wushu mempersembahkan lima medali emas, sehingga mengangkat Jawa Tengah ke posisi keempat.

Posisi puncak ditempati DKI Jakarta dengan 42 emas, 27 perak, dan 30 perunggu, disusul Jawa Bara dan Jawa Timur.

Asisten pelatih wushu sanda Jawa Tengah Imam Tauhdi Regananda mengatakan empat emas nomor sanda sudah melampaui target awal hanya tiga emas.

Baca juga: Sumut peroleh tiga emas PON Bela Diri dari wushu

"Kalau dibandingkan dengan tim PON sebelumnya, memang banyak perubahan karena sebagian atlet senior sudah pensiun. Jadi kami turunkan sepuluh atlet di nomor sanda, hanya tiga di antaranya eks-PON, sisanya atlet muda yang sedang kami bina," ujarnya.

Dari nomor taolu, Jawa Tengah mendapatkan satu emas, empat perak, dan enam perunggu, sesuai dengan prediksi awal.

"Kami menurunkan sebagian besar atlet junior karena sebagian atlet utama sedang bersiap menuju Popnas. Dari sisi hasil, capaian ini sudah sesuai target," kata pelatih wushu taolu Jawa Tengah Daniel Teguh Santoso.

Medali emas di nomor taolu diraih dari nomor duilian beregu, sementara beberapa atlet muda seperti Naura dan Angel menyumbang medali perunggu.

"Kami jadikan PON Bela Diri ini ajang pembelajaran dan pematangan bagi atlet-atlet muda. Dengan pengalaman bertanding di level nasional seperti ini, kami optimistis regenerasi wushu Jateng akan berjalan baik," ujarnya.

Baca juga: Tiga cabang pastikan DKI juara umum PON Bela Diri 2025

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |