Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menyambut kedatangan para biksu atau bhante yang akan melakukan ritual perjalanan suci Thudong seiring peringatan Hari Raya Waisak.
"Pada hari ini saya berkesempatan untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara kita yang ada di Walubi. Waisak ini menjadi sentral di Jawa Tengah, karena ada Borobudur," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Taj Yasin Maimoen yang akrab disapa Gus Yasin tersebut saat menerima audiensi panitia perayaan Waisak dan perjalanan suci Thudong.
Baca juga: Biksu Thudong sampai di Candi Borobudur
Ia menyampaikan para bhante yang melakukan Thudong dijadwalkan tiba di Kota Semarang pada 6–7 Mei 2025, dan kedatangan rombongan biksu akan disambut hangat di Kantor Gubernur Jateng.
Menurut dia, penyambutan para bhante merupakan momentum penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas agama.
"Insya Allah akan kami sambut juga di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 7 Mei 2025. Saya senang kegiatan Waisak ini juga menyertakan bakti sosial, selaras dengan program Pemprov seperti Spesialis Keliling," katanya.
Ia menegaskan komitmen Pemprov Jateng dalam mendukung kegiatan tersebut dan akan membantu memberikan fasilitasi dengan harapan rangkaian peringatan Waisak dapat berjalan dengan lancar.
"Kita harus kawal dengan baik dan memastikan perjalanan Thudong sampai hari H benar-benar lancar. Terima kasih kepada kawan-kawan Buddha yang tiap tahun menggelar bakti sosial tanpa melihat siapa, tetapi murni karena kemanusiaan," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono menyampaikan rasa syukurnya, karena bisa diterima langsung oleh Wagub Jateng.
"Kami sangat bersyukur hari ini bisa diterima, kami selaku panitia Waisak dan Thudong nasional," katanya.
Ia menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan peringatan Waisak dimulai pada 4 Mei mendatang dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.
Selanjutnya, diselenggarakan bakti sosial pengobatan gratis pada 10–11 Mei di Zona 2 Candi Borobudur yang ditargetkan melayani 7.000-8.000 warga dalam dua hari, meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta layanan dokter gigi, mata, dan umum.
"Beberapa tahun terakhir, fokus kami di katarak dan gigi, karena layanan umum sudah terkover BPJS Kesehatan," katanya.
Baca juga: Ratusan umat Buddha Temanggung sambut Biksu Thudong
Baca juga: Pemprov Jateng siap kawal ritual biksu Thudong hingga Borobudur
Acara puncak rangkaian peringatan Waisak akan berlangsung pada 12 Mei dengan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, mulai pukul 14.00 WIB. Kemudian, pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 23.55.29 WIB.
Rombongan biksu Thudong akan masuk ke Semarang pada 6 Mei 2025, kemudian pada 7 Mei 2025 melanjutkan perjalanan hingga tiba di Magelang.
Rute perjalanan para biksu Thudong di Indonesia, dimulai dari Jakarta dan melintasi beberapa kota. Antara lain Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, hingga sampai di Candi Borobudur Kabupaten Magelang.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025