Banyuwangi (ANTARA) - PT Jasa Raharja memastikan akan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu (2/7) lalu.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Jasa Raharja Rubi Handojo di Banyuwangi, Minggu, mengatakan saat ini Jasa Raharja tengah melakukan verifikasi data korban meninggal dunia.
"Jasa Raharja akan memberikan santunan bagi keluarga korban meninggal dunia dan memenuhi syarat administrasi lengkap, salah satunya surat rekomendasi dari pihak berwenang," katanya.
Rubi menegaskan, santunan akan diberikan jika ada rekomendasi dari pihak berwenang seperti dari ASDP, pemerintah daerah dan KSOP setempat.
"Yang menerangkan bahwa bersangkutan adalah korban meninggal kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya," ujarnya.
Baca juga: Pelaksanaan SAR bawah laut bangkai kapal tunggu data KRI Pulau Fanildo
Menurut Rubi, PT Jasa Raharja juga akan melakukan verifikasi melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat untuk mencocokkan nama korban dengan anggota keluarga karena menjadi dasar penyaluran santunan.
"Nantinya kalau datanya sudah cocok, santunan bagi keluarga korban meninggal dunia akan kami berikan, masing-masing Rp50 juta," katanya.
Selain santunan untuk korban meninggal dunia, lanjut Rubi, Jasa Raharja juga akan menanggung biaya pengobatan bagi korban kapal tenggelam yang menjalani perawatan medis.
"Korban luka juga akan kami biayai sesuai dengan tagihan dari pihak rumah sakit," katanya.
KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 65 orang penumpang terdiri dari 53 penumpang dan 12 ABK/kru dan 22 unit kendaraan.
Data Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menyebutkan sampai saat ini hari keempat pencarian korban kecelakaan laut itu, enam orang ditemukan meninggal, 30 orang ditemukan selamat dan 29 orang korban lainnya dalam pencarian.
Baca juga: Wapres Gibran temui keluarga korban kapal tenggelam di Banyuwangi
Baca juga: Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya sampaikan permohonan maaf
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan objek diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.