Serang (ANTARA) - Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengakui tim asuhannya masih kerap memulai musim kompetisi dengan hasil-hasil buruk.
Dewa yang menutup Liga 1 2025/2026 dengan menghuni posisi kedua di klasemen akhir, mencatatkan awal buruk pada BRI Super League 2025/2026. Dari empat laga yang telah mereka mainkan, Dewa mencatatkan tiga kekalahan dan hanya satu kemenangan.
Pada pertandingan terakhir mereka, menjamu Persija Jakarta di Banten International Stadium, Serang, Jumat, Dewa dipecundangi tamunya dengan kekalahan 1-3.
“Tentu saja, pertama-tama, ini adalah start musim yang sangat mengecewakan. Pada tahun lalu, saya tahu saat kami sedang berada di posisi kedua, semua orang membicarakan mengenai menjadi juara. Terkadang mudah untuk berada di posisi itu, namun Anda harus tetap bekerja 10 kali lebih keras untuk dapat menempuh langkah terakhir. Kami masih harus melalui jalan yang panjang,” kata Riekerink pada jumpa pers setelah pertandingan.
Baca juga: Jan Olde yakin keseimbangan jadi kunci pertandingan Dewa lawan Persija
“Namun pada faktanya, ini merupakan tahun ketiga secara beruntun kami tidak menjalani start yang bagus. Setiap tahun kami mampu membalikkan keadaan, namun akan lebih baik jika pada satu waktu kami juga memiliki koneksi dengan posisi yang kami incar,” lanjut pelatih asal Belanda itu.
Dengan banyaknya pemain asal Brasil yang memperkuat Persija, total ada 10 pemain asal Brasil, Riekerink menilai tim berjuluk Macan Kemayoran itu memiliki gaya bermain khas Amerika Selatan.
Namun di sisi lain, Riekerink juga mengingatkan bahwa ketiga gol Persija yang bersarang ke gawang timnya bukan dikreasikan dari pola permainan yang bagus.
“Anda dapat melihatnya di permainan pada momen ketika terjadi cedera, (pemain) yang menendang bola jauh-jauh, dan bagaimana mereka merayakan setelah pertandingan. Dan itulah mentalitas (Brasil), kami memilih mentalitas yang lain, namun pada akhirnya papan skorlah yang berbicara,” tutur Riekerink.
Baca juga: Persija curi kemenangan 3-1 di kandang Dewa United
Riekerink juga mengomentari pemain-pemain asal Belanda atau keturunan Belanda yang kini semakin banyak bermain di Indonesia.
“Mengenai pemain-pemain Belanda yang datang ke Indonesia, itu adalah pilihan klub. Menurut saya, ya seperti Thom Haye dan juga Stefano (Lilipaly) di tim kami. Menurut saya, bagus jika mereka bermain untuk timnas, dan bagus juga untuk mendapatkan koneksi ke masyarakat dan klub. Itu membuat kualitas timnas sedikit lebih kuat jika mereka bermain, namun pada akhirnya, ini adalah mengenai kualitas,” ucap mantan pelatih Heerenven itu.
Dewa yang kini menghuni posisi ke-15 di klasemen sementara, akan kembali memainkan pertandingan BRI Super League dengan melawat ke markas Arema FC pada 13 September setelah libur FIFA Match Day.
Baca juga: Semen Padang akhiri rekor kekalahan atas Dewa United dengan menang 2-0
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































